Bau mulut saat puasa, dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Bila bau tak juga hilang, mungkin karena ada penyakit tertentu.
Sehatalami.co ~ Bau mulut sangat mengganggu. Bau yang sering terjadi, karena di dalam mulut banyak terdapat kuman. “Karena mulut kering terlalu lama, kumannya jadi banyak,” ujar
Prof. Edi Hartini Sundoro, SpKG, dari Kinik S.W. Prayitno Dental Specialistic Centre. Saat bangun tidur, misalnya, mulut bisa sedikit bau karena di mulut banyak kuman. Ketika untuk beberapa jam mulut tidak bekerja, kuman juga menumpuk dan dapat menimbulkan bau. ”Itu normal,” jelas Prof. Edi Hartini.
Bau mulut juga bisa karena penyakit tertentu. Misalnya penyakit saluran penyangga gigi, gusi berdarah, gigi berlubang (karies) dan sariawan. Penyakit pada rongga mulut, biasanya memang karena berkembang biaknya bakteri, yang antara lain dipicu adanya sisa makanan yang menempel pada gigi dan sel-sel yang mati.
“Kondisi itu dapat membentuk plak, yang merupakan hunian nyaman bagi bakteri jahat (patogen). Plak menghasilkan asam yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau tak sedap,” ujar Prof. Edi Hartini.
Menurut Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, masalah bau mulut bisa berhubungan dengan saluran pernapasan dan pencernaan. Sakit maag juga bisa membuat bau mulut jadi tak sedap. “Uap yang ada di lambung naik ke atas, menyebabkan bau mulut,” jelasnya. Penyebab lain, bisa karena dipicu oleh makanan tertentu seperti petai, jengkol dan bawang mentah.
Pencegahan
Bau mulut apat dicegah dengan menjaga kesehatan mulut dan gigi. Bagaimana merawat gigi dan mulut saat berpuasa? “Sama saja dengan hari-hari biasa. Memangnya kalau puasa terus tidak sikat gigi? Nanti tambah bau,” ujar Prof. Edi.
Menyikat gigi dengan flouride, berkumur dengan obat kumur atau mouthwash, penting untuk menjaga kesehatan mulut. Menyikat gigi harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai menyikat terlalu keras hingga menimbulkan trauma pada rongga mulut dan menyebabkan perlukaan.
Menyikat gigi harus mengenai semua permukaan gigi. Posisi sikat yang benar kira-kira 45° terhadap gusi. Gerakan sikat dari arah gusi ke bawah, untuk gigi rahang atas. Gerakannya seperti mencungkil. Sebaliknya, gerakan sikat gigi dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah. Gerakan vertikal tersebut dimaksudkan untuk mengangkat sisa-sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi.
Tips Bebas Bau Mulut Saat Puasa
Beberapa tip sederhana ini, bisa saja dicoba untuk menghindari bau mulut di bulan puasa.
- Hindari menyantap hidangan yang beraroma menyengat seperti petai, jengkol, bawang mentah saat sahur.
- Gosok gigi dan lidah setelah makan dan menjelang tidur. Pastikan tidak ada sisa makanan tertinggal.
- Perbanyak makan buah segar kala sahur.
- Berkumur dengan larutan khusus (antiseptik) atau rebusan daun sirih.
Namun demikian, jika sudah dirawat bau mulut belum juga hilang, sebaiknya konsultasi ke dokter gigi. Dokter akan melihat kondisi gigi dam mulut untuk mencari sumber bau mulut. Bila bau semata karena berpuasa, jangan khawatir. Bunyi hadis, “Kelak di surga, napas orang yang sedang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi.” (SA)