Agar menjadi orang yang sabar dan tidak menyesal di belakang hari, sebaiknya belajar mengendalikan diri dengan berpikir sebelum bertindak. Sehingga Anda tidak mudah frustrasi jika situasi tidak seperti yang Anda inginkan.
Sehatalami.co ~ Memang, tidak selalu mudah untuk bersikap sabar, tergantung pada masalahnya dan keikhlasan orangnya. Tetapi cobalah bayangkan, orang lebih respek kepada Anda jika Anda bersikap sabar daripada Anda marah-marah. Kesabaran juga mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan Anda fisik dan mental, yang pada akhirnya membuat Anda hidup bahagia karena tidak frustrasi.
Jika sikap sabar berkonotasi menunggu, maka kebalikannya adalah sikap impulsif. Tindakan impulsif (akibat ketidaksabaran) muncul karena pengaruh emosi dalam pikiran sehingga perhatian mudah dibelokkan dari tujuan.
Akibatnya terjadi tindakan yang umumnya sering disesali. Karena itu, agar menjadi orang yang sabar dan tidak menyesal di belakang hari, sebaiknya belajar mengendalikan diri dengan berpikir sebelum bertindak. Sehingga Anda tidak mudah frustrasi jika situasi tidak seperti yang Anda inginkan.
Berlatihlah pada hal-hal yang kecil lebih dulu, seperti tidak mengomel saat PRT melakukan kesalahan, tidak marah-marah menghadapi kenakalan anak-anak dll. Dengan kata lain, belajarlah bersikap bijak.
Anda tetap bisa menegur seseorang tanpa harus marah, Ini baik untuk kedua pihak, karena Anda tidak menyakiti hati orang dan Anda tidak membiarkan hormon adrenalin berproduksi berlebihan yang bisa mengganggu kesehatan Anda.
Tingkatkan motivasi untuk bersabar dengan mencatat atau ‘merayakan’ setiap kali Anda berhasil mengendalikan diri. Kemarahan hanya membuat mood Anda terganggu sepanjang hari dan tekanan darah meningkat.
Menyangkut krisis multidimensi yang sedang kita alami bersama, Gede Prama menulis, begini cara memandangnya (Kompas, 12 Juli 2008), bencana bukannya membawa kegelapan kemarahan, tetapi membawa cahaya cemerlang. Persis seperti otot fisik yang kuat karena banyak dilatih. Berbekal ketekunan, bencana membuat batin kebal dengan penderitaan. (bersambung).