Menurutnya, radikal bebas sebenarnya penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh kita.
Namun, jika jumlahnya berlebihan justru dapat mengancam tubuh. Selain merusak sel-sel kulit, juga menimbulkan kerusakan di berbagai sel dalam tubuh dan berkaitan berbagai penyakit seperti tumor, kanker, arteroklerosis, katarak, keriput dan penyakit degeneratif lainnya.
Perlu sumber antioksidan
Untuk mengendalikan radikal bebas ini tubuh memerlukan antioksidan yang akan menghambat proses oksidasi. Antioksidan inilah yang akan menangkap radikal bebas sebelum bereaksi dengan molekul dalam tubuh dan memperbaiki molekul-molekul yang rusak akibat radikal bebas.
Pada kulit, antioksidan menangkap radikal bebas sehingga melindungi protein atau asam amino sebagai penyusun kolagen dan elastin dari oksidasi yang dilakukan oleh radikal bebas.
Sebenarnya, tubuh dapat memroduksi antioksidan (antioksidan endogen) sendiri, yaitu berupa enzim seperti, superoksida dismutase, glutation peroksidase dan katalse.
Namun asupan antioksidan dari luar, dapat membantu kerja antioksidan enzimatik. Antioksidan dapat diperoleh dari makanan sehari-hari yang kaya vitamin A, vitamin C dan Vitamin E. Juga dari betakaroten dan flavonoid.
Bahan pangan sumber antioksidan antara lain biji-biojian utuh, kacang-kacangan, sebagai sumber utama vimain E. Sedangkan vitamin C dan karotenoid dapat diperoleh dari sayuran hijau atau jingga dan buah-buhan. Untuk mendapatkan sumber vitamin B2, bisa dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, serealia, dan kacang-kacangan. (SA)