Don Colbert, penulis buku The Deadly Killer, menyatakan bahwa orang yang tidak dapat mengendalikan stres emosional berisiko mengalami kematian 40 persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidak mengalami stres.
Sehatalami.co ~ Musim kampanye pemilu, biasanya banyak sekali propaganda yang tidak selaras dengan hati dan pikiran kita. Hal ini bisa saja memicu perasaan dan pikiran negatif, karena kadang tanpa sadar kita menjadi ikut terusik. Pertanyaannya, pernahkah Anda merasa memiliki pikiran negatif, seperti marah, kesal, sedih, benci, dan iri hati?
Pikiran seperti itu biasanya terjadi saat apa yang terjadi di sekitar Anda tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, maka rasa kecewa, sedih, dan mungkin marah akan muncul.
Atau saat Anda menganggap tak ada orang yang sehebat Anda, atau mungkin ‘jagoan” Anda tidak sehebat “jagoan” pihak lawan, maka saat itulah kesombongan bertahta dengan nyaman dalam diri Anda. Sebaliknya, ketika Anda merasa tak punya sesuatu yang bisa dibanggakan, muncullah rasa malu dan rendah diri.
Bisa jadi sejauh ini perasaan-perasaan tersebut dianggap wajar. Akan menghilang sendiri saat masalah sudah dapat diselesaikan. Tetapi, sepertinya sebelum hal itu berubah menjadi kebiasaan dan karakter diri, saat ini sepertinya Anda harus mulai lebih waspada.
Pasalnya, ada banyak penelitian membuktikan bahwa serangan jantung, darah tinggi, stroke, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan bahkan kanker, bersumber dari pikiran-pikiran negatif ini.
Penelitian tentang pikiran negatif dan kesehatan
Cohen dan Gail M. Williamson, dua orang psikolog dari University of Georgia di Athens, Amerika, menemukan bahwa orang-orang yang kehidupannya penuh tekanan atau tinggal dalam keluarga yang sulit keadaannya, mengalami lebih banyak gejala infeksi saluran pernafasan atas, seperti demam dan influenza. Mereka juga lebih sering mengunjungi dokter karena masalah kesehatan ini dibandingkan dengan orang lain. (bersambung).