Bagi pengidap artritis, berolahraga secara teratur dalam batas-batas tertentu adalah penting. Olahraga meningkatkan kekuatan menahan rasa sakit dan membantu menghilangkan rasa lelah. Olahraga seperti apa yang baik untuk penderita nyeri artritis?
Sehatalami.co ~ Dokter bilang, semakin tua, semakin berkurang elastisitas otot-otot dan persendian seseorang. Ibarat pintu, engsel-engselnya bisa saja berkarat dan menimbulkan bunyi saat pintu ditutup, karena berkurangnya pelumas pada engselnya. Manusia pun demikian. KELUHAN nyeri radang sendi (artritis) muncul akibat terbatasnya pelumas berupa lemak sinovial yang terdapat pada bagian persendian.
Akibat sedikitnya lemak sinovial, gesekan pada sendi menjadi terbatas dan merusak tulang rawan, ligamen, dan tendon. Gerakan sendi akibat tidak adanya pelumas ini menimbulkan rasa ngilu. Jika didiamkan, akan menimbulkan pengikisan tulang di bagan persendian yang disebut osteoartritis (jenis penyakit artritis paling umum).
Osteoartritis umumnya menimpa para lansia, karena lemak sinovial pada persendian sudah menipis, serta adanya penumpukan zat-zat toksik dalam jaringan sendi. Hal lain yang mempermudah munculnya osteoartritis adalah faktor keturunan, kegemukan, penyakit kencing manis (diabetes), kekurangan gizi, kurang minum, alergi. Selain itu, penggunaan bagian tubuh tertentu secara terus-menerus, seperti tangan, jari-jari, kaki, lengan, juga menyumbang munculnya artritis.
Pentingnya olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi siapa pun, berapa pun usia kita dan bagaimana pun kondisi kesehatan kita. Namun bagi pengidap artritis, berolahraga secara teratur dalam batas-batas tertentu adalah penting. Olahraga meningkatkan kekuatan menahan rasa sakit dan membantu menghilangkan rasa lelah.
Olahraga juga dapat membantu mempertahankan berat sehat, sehingga beban persendian tidak berlebihan. Namun sayangnya, banyak pengidap artritis yang menganggap kegiatan fisik dan olahraga bukan sebagai kegiatan penting, bahkan dirasakan mengganggu. Bila nyeri sudah menyerang, jangankan berolahraga, berjalan saja sudah terasa menyiksa.
Dalam hasil survai yang dilakukan Arthritis Foundation pada 1998 disebutkan bahwa 70 persen responden pengidap artritis tidak mau lagi berolahraga jika gejala penyakit mereka menjadi sangat parah. Sayangnya, menurut para ahli yang terlibat dalam penelitian, perbuatan itu justru salah. Bila keluhan nyeri membuat Anda enggan bergerak, maka olahraga seharusnya dapat “memaksa” Anda untuk mau bergerak. Sebab bergerak sangat penting bagi Anda.
Mengapa olahraga begitu penting bagi pengidap artritis? Olahraga dapat menguatkan otot-otot, termasuk otot-otot di seputar persendian. Nah, makin kuat otot-otot di sekitar sendiri, makin kokoh penahan sendi, sehingga membantu mengurangi tekanan pada tulang rawan dan persendian. Dengan demikian, gejala nyeri sendi juga akan bisa banyak berkurang.
Setiap gerakan kecil, menolong
Gerakan sekecil apapun dapat menolong. Cara yang baik untuk berolahraga tanpa memberikan beban pada sendi, tulang, dan otot-otot adalah olahraga air. Para ahli sering menganjurkan olahraga air bagi pengidap artritis, karena daya apung di air mengurangi beban pada sendi-sendi. Misalnya berenang, jogging di kolam renang, berlatih senam aerobik di kolam renang (water aerobic).
Olahraga lainnya yang tidak banyak membebani persendian di antaranya bersepeda statis. Olahraga sebaiknya dilakukan berselang-seling, sehingga mencegah terjadinya luka akibat kegiatan yang sama secara terus-menerus.
Berlatih yoga, taichi, atau chikung juga dapat mengurangi keparahan artritis. Gerakan lembutnya dirancang untuk memperbaiki kelenturan tubuh dan persendian, memperbaiki keseimbangan, dan meningkatkan kekuatan. Namun sebaiknya komunikasikan kondisi Anda dengan instruktur, berdasarkan nasihat dokter gerakan-gerakan apa saja yang boleh dan tidak. Hindari posisi atau gerakan-gerakan yang menyebabkan sakit.
Bahkan, jika Anda hanya dapat berdiri sambil menggunakan tongkat sekalipun, usahakan untuk tetap berolahraga, atau tepatnya bergerak. Gerakan olahraga lembut seperti yoga, taichi, atau chikung sangat dianjurkan. Mulailah pelan-pelan dan tingkatkan kemampuan Anda sedikit demi sadikit. Gunakan sepatu yang nyaman, kalau perlu gantilah sepatu dengan yang baru setiap 4-6 bulan.
Penting diperhatikan oleh pengidap artritis, selalu gunakan teknik yang benar apabila melakukan latihan kekuatan. Selain itu, gerakan-gerakannya pun harus disesuaikan dengan kondisi spesifik Anda. Mintalah saran dokter atau ahli terapi fisik Anda, jenis gerakan seperti apa dan bagaimana harus dilakukan yang akan memberikan mafaat terbesar, dengan sesedikit mungkin peluang mengakibatkan iritasi sendi.
Bahkan, jika Anda menggunakan kursi roda atau tidak mungkin berdiri, Anda tetap bisa melakukan latihan kekuatan. Misalnya program Arthritis Foundation People with Arthritis can Exercise (PACE) termasuk kegiatan-kegiatan yang dirancang dilakukan sambil duduk. Silakan menanyakan pada dokter Anda atau ahli terapi fisik yang membantu menangani Anda.
Perhatikan kemampuan tubuh
Hindari olahraga berlebihan, baik waktunya maupun jenis latihannya. Mulai dulu dengan berolahraga 5 – 10 menit, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit sesuai kemampuan tubuh, hingga tubuh menyesuaikan dan dapat dengan nyaman melakukannya. Dosis berolahraga tiga kali sehari masing-masing selama 10 menit sama manfaatnya dengan berolahraga sekaligus selama 30 menit.
Setiap kali berolahraga, ‘dengarkanlah’ tubuh Anda. Jika Anda merasa kesakitan, jangan dipaksa. Jika otot terasa sakit lebih dari satu atau dua jam setelah latihan, olahraga sebaiknya dihentikan dan jangan lagi diteruskan. Anda perlu mendapatkan cukup istirahat, untuk memberi kesempatan pada tubuh mengalami pemulihan. Jika rasa sakit menjadi lebih berat, meskipun sudah istirahat, apalagi kalau disertai pembengkakan sendi dan terus bertahan hingga 2 – 4 4 hari, segeralah ke dokter.
Bergerak, bergerak, bergerak …
Ubahlah pikiran Anda yang tadinya enggan berolahraga dengan pikiran baru untuk melakukan kegiatan fisik apapun selain berolahraga. Terutama kegiatan bergerak yang dapat menguatkan otot tapi tetap menahan sendi pada kedudukannya yang aman, misalnya menari yang lembut tanpa tekanan pada persendian, berkebun, membersihkan rumah.
Perlu diingat bahwa lebih banyak Anda bergerak, akan lebih banyak kesempatan bagi Anda untuk dapat tetap bergerak dan menjalankan peranan Anda dalam kehidupan sehari-hari. Semakin Anda malas bergerak, semakin terkungkung Anda oleh rasa nyeri yang menyiksa. Jadi, awalnya Anda memang harus berani melawan rasa nyeri dengan bergerak, bergerak, bergerak (SA)