Dari segi pengaturan pola makan, diet rendah lemak dan kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Ahli gizi secara umum akan mengajarkan cara menghitung kalori, serta mengenal makanan pengganti yang lebih sehat. Kurangi makanan berlemak, minyak dan tinggi kolesterol seperti jeroan, kulit ayam, gorengan dan lain-lain.
Mengonsumsi daging, pilih yang tanpa lemak.Ayam pilih bagian dada yang tanpa kulit. Memasak dengan cara menumis, memanggang, merebus dan mengukus, lebih baik. Kurangi konsumsi gula sederhana (gula pasir/sakarosa, monosakarida), karena cepat meningkatkan kadar gula darah. Karbohidrat juga mengandung glukosa, karananya disarankan untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan.
Bagaimana dengan obat-obataan?Obat-obatan untuk penderita pre-diabetes umumnya berupa antidiabetika oral, dan harus dengan resep dokter. Ada obat yang bekerja dengan mengurangi terjadinya gangguan makrovaskuler dengan memperbaiki lipid (lemak) pada darah: meningkatkan HDL (kolesterol baik), menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida (jenis lemak darah), serta memperbaiki fibrinolisis (pembekuan darah).
Obat ini dapat menekan nafsu makan, sehingga BB tidak meningkat.Efek sampingnya yang serius adalah asidosis asam laktat (asam laktat dalam darah terlalu tinggi sehingga menimbulkan ‘racun’), terutama pada lansia.
Terapi alami pre-diabetes
Sejatinya alam sudah menyediakan penangkal pre-diabetes. Salah satunya kayu manis. Kandungan antioksidan polifenol dalam kayu manis, dapat memperbaiki pemberian sinyal insulin, pemindahan gula darah dan respon inflamasi.
Prosianida oligomer (antara lain catechin dan/atau epicatechin), tipe polifenol dalam kayu manis, berkhasiat sebagai antidiabetik. Zat ini dapat memperkuat kerja insulin pada reseptornya, sehingga sensitivitas insulin meningkat dan level gula darah membaik.
Sebuah penelitian kecil pada 60 pasien diabetes menunjukkan, pemberian 1-6 gram kayu manis bubuk selama 40 hari menurunkan kadar gula darah, LDL dan trigliserida.
Apapun terapi pelihan Anda, perubahan gaya hidup sehat seimbang dengan menjaga keseimbangan gerak dan asupan nutrisi merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit pre-diabetes. Dan dalam hal Anda menderita penyakit pre-diabetes atau pun penyakit DM 2, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahlinya. (SA)