Mirip akupunktur
Terapi warna bekerja dengan cara menyeimbangkan energi. Tubuh kita selalu memerlukan energi. Ada 7 buah medan energi (cakra) yang harus selalu dijaga keseimbangan energinya, agar organ-organ yang berada di dalam tubuh dapat bekerja secara optimal. Cakra-cakra tersebut terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Menurut Gitta S. Van Engelen (52 tahun), terapis warna dari International Center for Special Care in Education (ICSC) Jakarta Selatan, kekurangan energi pada seseorang dapat dilihat dari kondisi kesehatan, emosi, dan perilakunya sehari-hari.
Orang yang sedang marah, kesal, gelisah, sedih, atau menderita suatu penyakit, energi yang seharusnya merah menjadi kurang merah, atau yang seharusnya hijau menjadi kurang hijau. Dalam keadaan semacam itu, warna berperan sebagai pemasok energi.
Pada dasarnya, warna merupakan bagian dari cahaya yang kaya dengan gelombang energi (elektromagnet) dengan panjang gelombang dan frekuensi getaran yang berbeda-beda. Interaksinya, getaran energi pada warna akan beresonansi dengan cakra yang getarannya sama.
Energi yang diterima tersebut diteruskan cakra kepada titik-titik meridian untuk meningkatkan kerja organ yang lemah. Cara kerja warna ini mirip akupunktur, yakni sama-sama mengaktifkan kerja organ. Bedanya, bila akupunktur merangsang titik meridian menggunakan jarum, terapi warna menyeimbangkan cakra dengan energi. (bersambung).