Sehatalami.co ~ Anda bekerja di rumah dan lebih banyak berada di depan gadget atau komputer? Jika demikian, mesti hati-hati, sebab Anda memiliki risiko untuk mengalami gangguan ketidaknyamanan akibat terlalu lama di depan komputer, yaitu Computer Vision Syndrome.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K), bekerja dengan komputer berlama-lama, tanpa diselingi dengan aktivitas lain, berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi dimana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.
”Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,” katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia secara online, Selasa (12/10) lalu.
Dijelaskannya, computer vision syndrome bisa menimpa siapa saja, yang bekerja terlalu lama di depan komputer, apakah kerja dari rumah atau di kantor. Gejala yang umum dari Computer Vision Syndrome, adalah kelelahan berlebih pada mata, yang bisa ditunjukkan dengan ciri utama seperti mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena mata melihat layar komputer dengan jarak tertentu secara terus-menerus, bahkan sampai berjam-jam selama bekerja. Efeknya akan terjadi kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram, namun efek tersebut hanya sesaat dan akan menjadi bahaya jika terbiasa seperti itu.
Untuk mencegah hal itu, dr. Sidik menyarankan menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.
”Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,” tegasnya.
Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan ‘rule of twenty’. Ia menjelaskan setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter.
”Itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,” kata dr. Sidik.hat secara kasat mata maupun yang tak terlihat. (SA)