Apakah law of compensation benar-benar ada?
Konsep hukum ini sebenarnya sudah dikenal di segala kalangan, bahkan dalam masyarakat yang paling tradisional sekalipun. Di beberapa budaya, law of compensasation ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dikenal sebagai ‘karma’. Sementara di kalangan ilmuwan, law of compensation mungkin bisa disebut sebagai hukum sebab-akibat atau hukum aksi dan reaksi.
Memang, Alan A. Rowbotham dalam tulisannya tentang law of compensation mengakui, banyak orang yang meragukan kebenaran dari hukum kompensasi ini, karena seringkali prosesnya berjalan sangat lambat. Beberapa orang juga percaya bahwa hukum kompensasi ini tampaknya tidak terjadi secara konsisten dalam kehidupan ini.
Meski begitu, Rowbotham menegaskan, bahwa hukum kompensasi ini ada dalam setiap hal yang dilakukan manusia, baik yang kita ketahui atau tidak, entah kita bisa melihatnya atau tidak. “Dalam setiap detik kehidupan kita, kita memanen apa yang kita tanam, baik itu baik maupun buruk. Dan hukum kompensasi ini menjamin bahwa setiap kebaikan akan mendapatkan hadiah, sementara setiap kesalahan akan dikoreksi,” tegas Rowbotham.
Jadi, apa yang kita bisa lakukan agar hidup lebih optimal dengan adanya hukum kompensasi?
1. Tingkatkan nilai diri Anda
Dikatakan oleh Tracy, penulis buku best seller Eat That Frog, bahwa hukum kompensasi dengan jelas mengatakan bahwa dalam jangka panjang sekalipun, Anda tidak bisa menerima kompensasi lebih daripada yang sudah Anda berikan.
“Pendapatan Anda hari ini adalah kompensasi atas apa yang telah Anda lakukan di masa lalu. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan kompensasi yang Anda terima, maka Anda harus meningkatkan nilai dari kontribusi Anda, dari sekarang,” tegas Tracy. (bersambung)