Jam biologis tubuh yang tidak sesuai dengan jadwal aktivitas kehidupan yang makin sibuk masa kini, memunculkan berbagai gejala gangguan tidur. Panduan para ahli berikut ini akan membantu Anda agar tetap bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.
Sehatalami.co ~ Saking otomatisnya aktivitas tidur, kita cenderung mengabaikannya, sampai suatu ketika kita mengalami gangguan tidur. Dalam keadaan demikian, barulah kita merasakan betapa pentingnya tidur.
Ketika tidur, tubuh memusatkan sebagian besar energinya untuk proses penyerapan dan asimilasi zat makanan, regenerasi sel, juga detoksifikasi. Jadi, kurang tidur akan menghambat proses tersebut dan mengganggu metabolisme tubuh.
Tidur juga sangat penting untuk memulihkan kondisi mental. Kurang tidur bisa membuat orang linglung, begitu menurut Sean Drummond, peneliti ilmu kedokteran tidur (sleeping medicine) dari University of California, USA.. Jika seseorang terjaga sepanjang 21 jam tanpa tidur, kemampuan kognitifnya anjlok. Ia pun bisa sempoyongan seperti mabuk.
Berita baiknya, kondisi itu bisa berlaku sebaliknya. Bahwa beberapa jam tambahan tidur nyenyak pada malam hari atau siang bisa memperbaiki konsentrasi yang menjadi dasar kemampuan kognitif seseorang. Jadi hanya dalam keadaan tidur nyenyaklah tubuh mampu menyembuhkan dan mempertahankan kesehatannya.
Bukan hanya insomnia
Sampai saat ini kasus insomnia atau kurang tidur merupakan gangguan tidur yang paling banyak dikeluhkan sehingga topik ini menjadi bahasan penting dalam Konferensi Nasional Psikoterapi III, yang baru lewat pada awal Mei 2010 lalu di Jakarta.
Angka prevalensi insomnia di Indonesia menurut penyelenggara konferensi adalah 10% dari jumlah penduduk, sementara di Amerika 10-15%. Tingginya angka kejadian di sini disebabkan karena penanganan insomnia belum memadai (Tempo, 16 Mei 2010). (bersambung).