Jika Anda berharap mendapatkan apa yang Anda inginkan 100% dalam satu kesempatan atau waktu dalam suatu hubungan, Anda membuat diri Anda kecewa. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar kompromi. Namun, dibutuhkan empati dan pengertian untuk memastikan bahwa ada pertukaran yang masuk akal.
Sehatalami.co ~ Mengetahui apa yang benar-benar penting bagi pasangan Anda bisa berarti membangun niat baik dan suasana kompromi. Di sisi lain, penting juga bagi pasangan Anda untuk mengenali keinginan Anda dan menyatakannya dengan jelas. Memberikan yang terus-menerus kepada orang lain dengan mengorbankan kebutuhan Anda sendiri hanya akan membangun kebencian dan kemarahan.
Jika Anda mendekati pasangan Anda dengan sikap bahwa segala sesuatunya harus sesuai dengan keinginan Anda, akan sulit untuk mencapai kompromi. Kadang-kadang sikap ini datang dari tidak terpenuhinya kebutuhan Anda saat masih muda, atau bisa bertahun-tahun akumulasi kebencian dalam hubungan mencapai titik didih. Tidak masalah untuk memiliki keyakinan yang kuat tentang sesuatu, tetapi pasangan Anda layak untuk didengarkan juga. Hormatilah orang lain dan sudut pandang mereka.
Pelajari cara menyelesaikan konflik dengan hormat
Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan apa pun, tetapi untuk menjaga hubungan yang kuat, kedua orang perlu merasa bahwa mereka telah didengar. Tujuannya bukan untuk menang tetapi untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan.
Pastikan Anda bertarung dengan adil. Pertahankan fokus pada masalah yang ada dan hormati orang lain. Jangan memulai argumen tentang hal-hal yang tidak dapat diubah. Jangan menyerang seseorang secara langsung tetapi gunakan pernyataan “Saya” untuk mengomunikasikan perasaan Anda. Misalnya, alih-alih mengatakan, “Kamu membuatku merasa buruk” cobalah “Aku merasa buruk ketika kamu melakukan itu”.
Jangan seret argumen lama ke dalam situasi terbaru yang sedang dihadapi. Daripada mencari konflik atau dendam di masa lalu dan menyalahkan, fokuslah pada apa yang dapat Anda lakukan di sini dan saat ini untuk menyelesaikan masalah.
Bersedialah untuk memaafkan. Menyelesaikan konflik tidak mungkin terjadi jika Anda tidak mau atau tidak dapat memaafkan orang lain.
Jika emosi menyala, istirahatlah. Luangkan waktu beberapa menit untuk menghilangkan stres dan tenang sebelum Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang Anda sesali. Selalu ingat bahwa Anda berdebat dengan orang yang Anda cintai.
Tahu kapan harus melepaskan sesuatu. Jika Anda tidak dapat mencapai kesepakatan, setuju untuk tidak setuju. Dibutuhkan dua orang untuk mempertahankan argumen. Jika konflik tidak menuju ke mana-mana, Anda dapat memilih untuk melepaskan dan melanjutkan. (SA)