Masalah khas wanita, seperti halnya keputihan tidak semuanya perlu diobati. Lalu keputihan seperti apa yang harus diobati? Jenis terapi apa yang bisa dipilih untuk menjaga kesehatan orgam intim wanita?
Sehatalami.co ~ Untuk wanita tidak perlu cemas. Tidak semua keputihan perlu diobati. Keputihan adalah normal terjadi pada seorang wanita. Dengan kata lain, keputihan bukanlah penyakit. Dengan sendirinya, tidak perlu diobati.
Keputihan yang perlu diobati adalah keputihan karena penyakit. Yaitu yang disertai gangguan (gatal, bau, banyak, warnanya tidak biasa). Keputihan akibat infeksi, pengobatan tergantung dari penyebabnya.
“Jika penyebabnya bakteri diobati dengan antibiotik, jika karena jamur diberi obat antijamur,” ujar dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K)Onk, dari RSCM. Jika penyebabnya adalah virus (selain HPV), umumnya akan sembuh sendiri; kadang juga bisa diberikan antivirus. Antibiotik atau antijamur diberikan untuk membunuh kuman patogen.
Jika infeksi telah selesai, maka keseimbangan akan kembali normal. Bisa digunakan cairan pembasuh vagina yang mengandung asam susu, untuk membantu mengembalikan keseimbangan flora dalam vagina. Pembasuh berupa asam susu mengandung bakteri baik, sehingga dapat meningkatkan jumlah flora baik di dalam vagina.
Air daun sirih atau sabun vagina yang mengandung antiseptik, bisa digunakan untuk membunuh kuman patogen pada bagian luar vagina. Sebaiknya, tidak rutin digunakan karena dapat mengganggu keseimbangan flora.
Untuk membersihkan vagina sampai ke bagian dalam, dapat digunakan vaginal douche. Douche akan bermanfaat saat terjadi ketidakseimbangan flora vagina, “Ia membunuh yang tidak baik,” ujar dr. Andi. Namun sebaiknya tidak digunakan setiap hari, karena akan mengganggu keseimbangan. Penggunaannya harus dengan pengawasan dokter.
Mengatasi keputihan juga bisa dicapai dengan relaksasi, misalnya vagina spa atau v-spa. Dr. Boyke Nugraha, Sp.OG yang ditemui di Klinik Pasutri Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.69 menyatakan, perawatan spa lebih pada relaksasi tubuh dan energi.
Dr. Andi mengungkapkan hal serupa. “Spa lebih ke unsur psikologis; itu nanti berhubungan dengan imunilogi. Seperti orang bilang, jika psikologis baik, ketahanan tubuh akan baik,” katanya. Namun ia menegaskan, spa tidak bisa menyembuhkan infeksi apalagi tumor.
Terapi alternatif, Terapi Ozon
Ada terapi alternatif untuk mengobati infeksi pada vagina, contohnya dengan terapi ozon. Terapi ozon untuk vagina dapat dilakukan dalam 2 cara: vaginal insufflation dan vaginal dispersion. Pada cara pertama, ozon dimasukkan ke dalam liang vagina melalui kateter (selang khusus) sekali pakai. Terapi ini digunakan pada kasus infeksi pada vagina bagian luar mau pun liang vagina bagian dalam, serta untuk menangani masalah infertilitas. Durasi terapi 10-15 menit.
Cara kedua, vagina dibilas dengan air ozon yang disemprotkan ke dalam liang vagina. Tujannya untuk mencegah dan menangani infeksi pada vagina, menjaga kebersihan vagina, serta mencegah keputihan dan bau akibat keputihan.