- Kolesterol merupakan komponen terbesar yang membentuk batu empedu (sekitar 80%). Ukuran batu bervariasi mulai dari sekecil butiran pasir sampai sebesar bola golf.
- Gejala yang sering terasa antara lain, nyeri yang terus menerus dan meningkat di sisi kanan atas perut. Serangan nyeri biasa terjadi setelah makan, mulai dari 30 menit sampai beberapa jam.
Sehatalami.co ~ Batu empedu adalah gumpalan mirip batu yang terbentuk dalam kantung empedu (organ kecil mirip buah pir yang berada tepat di bawah liver). Kantung empedu menyimpan cairan pekat – disebut juga empedu atau bile (baca: bail) – yang dibuat di liver dan berfungsi mencerna lemak di usus halus.
Batu dapat terbentuk apabila empedu mengandung kolesterol, garam empedu, bilirubin, atau zat-zat lain dalam kadar sangat tinggi sehingga terjadi kristalisasi dan pengerasan seperti batu. Kolesterol merupakan komponen terbesar yang membentuk batu empedu (sekitar 80%). Ukuran batu bervariasi mulai dari sekecil butiran pasir sampai sebesar bola golf.
Batu empedu sering tidak menunjukkan gejala sehingga baru dilakukan tindakan setelah terjadi peradangan kantung empedu atau nyeri luar biasa.
Penyebab batu empedu
Penyebab pasti belum diketahui, namun sejumlah faktor dianggap dapat mengkontribusi pembentukan batu empedu, seperti pengosongan kantung empedu tidak tuntas; pola makan kurang serat, tinggi lemak (gorengan, lemak jenuh, produk susu), berlebihan dengan gula dan karbohidrat halus termasuk roti, kue, cake, biskuit dan dsb (dapat mengacaukan metabolisme kolesterol dan meningkatkan kadar kolesterol darah); peradangan usus atau gangguan pencernaan lainnya; obesitas atau penurunan berat badan yang terlalu cepat; kurang olahraga (menurunkan pengeluaran empedu), kondisi liver kurang baik; stres.
Gejala batu empedu
- Nyeri yang terus menerus dan meningkat di sisi kanan atas perut. Serangan nyeri biasa terjadi setelah makan, mulai dari 30 menit sampai beberapa jam. Rasa nyeri dapat menjalar sampai ke punggung, dada, atau bahu kanan sehingga sering dikira serangan jantung.
- Dispepsia atau gangguan pencernaan seperti gas, sebah, mual, kembung, atau sering buang angin (sering disebabkan oleh makanan berlemak). (bersambung).