Penelitian yang dipublikasi di The American Journal of Clinical Nutrition meyakinkan adanya hubungan antara soft drinks berkarbonasi dan berkalori tinggi dengan peningkatan berat badan dan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.
Sehatalami.co ~ Keinginan mengudap makanan manis memang umumnya sulit dihindari. Tak usah jauh-jauh, kita ambil contoh fruktosa yaitu sejenis gula alami yang terdapat dalam buah-buahan.
Penelitian baru-baru ini menyebutkan adanya hubungan antara fruktosa dengan kekacauan pencernaan. Ini disebut fructose intolerance atau intoleransi fruktosa yang dapat menyebabkan diare dan kembung. Kedua gejala ini sering disalahartikan dengan irritable bowel sundrome (IBS).
Konsumsi minuman manis secara dramatis sangat meningkat dalam dua dekade terakhir ini. Hasil penelitian yang dipublikasi di The American Journal of Clinical Nutrition meyakinkan adanya hubungan antara soft drinks berkarbonasi dan berkalori tinggi dengan peningkatan berat badan dan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.
Kini untuk pertama kalinya sebuah penelitian yang dilakukan oleh Diabetes Care juga menemukan bahwa minum lebih dari lima botol cola per minggu secara signifikan dapat meningkatkan risiko diabetes di saat hamil. Diabetes di saat hamil disebut gestational diabetes. Ini merupakan salah satu komplikasi umum saat kehamilan.
Penelitian yang melibatkan 13.473 wanita menunjukkan bahwa wanita yang minum terlalu banyak cola, mempunyai risiko 22% lebih tinggi menderita gestational diabetes. Karena itu, sebaiknya hindari minum cola (termasuk cola diet) selama kehamilan. Ada satu misconception bahwa soft drinks diet yang bebas gula merupakan pilihan yang lebih baik.
Kenyataannya yang dipakai adalah pemanis buatan yang sangat bisa meningkatkan berat badan (salah satu faktor risiko diabetes). Pilihan minuman terbaik di saat hamil merurut para ahli adalah air putih, jus buah segar, dan teh herbal. (SA)