Jika pikiran negatif bisa menjadi gudang penyakit, masihkah Anda ingin mempertahankannya? Tentu jawabannya tidak. Lalu, bagaimana cara menghilangkannya?
Sehatalami.co ~ Menurut para psikolog, semua pikiran negatif pasti memberikan efek yang negatif terhadap diri kita. Bahkan, bukan hanya pikiran, tapi juga perasaan, niat, dan bahkan tingkah laku, pasti akan mendatangkan gangguan yang bersifat negatif.
“Intinya, kalau kita menanam benih, memelihara dan mengembangkan hal-hal negatif, nanti buahnya juga akan negatif. Dan, bahkan mungkin lebih banyak dari benih yang kita tanam,” kata Drs H.D. Bastaman, MPsi.
Bastaman memberi contoh, ketika kita sombong, yaitu ketika kita melihat orang lain lebih rendah dari diri kita sendiri, maka kita akan dibenci oleh lingkungan, tidak punya teman, dan akhirnya merasa kesepian, serta tidak tenteram. Jadi, efek negatifnya akan meluas, bukan hanya mengenai orang lain, tapi juga mengenai diri sendiri.
Lebih lanjut dikatakan, kita memang sulit menghindari hal-hal negatif. Pengaruh lingkungan, nilai-nilai baru dari luar, dan kemudahan mengakses informasi, justru menimbulkan rasa khawatir yang tak bisa kita hindari.
Karenanya, yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan ketahanan mental dalam mengatasi hal-hal negatif, sehingga kita menjadi terlatih dan lebih kuat. Dengan demikian, pikiran negatif tak sempat mampir dalam diri kita.
Sylvia Mills, PhD, seorang psikolog dan penulis, memperkenalkan sebuah teknik yang dikenal dengan Thought Stopping Technique. Teknik ini digunakan untuk menggantikan pikiran negatif dengan yang positif.
Caranya, setiap kali pikiran negatif muncul, segera gantikan dengan pikiran lain yang positif. Ucapkan pikiran positif ini keras-keras dan berulang-ulang, atau tuliskan, jika memungkinkan. Misalnya ketika Anda merasa cemas, katakan “Saya baik-baik saja.” (bersambung).