Mungkin Anda termasuk yang selama ini sudah percaya pada mitos bahwa tak ada istilah stres pada anak. Dunia mereka selalu gembira, tak ada beban pikiran. Namun para ahli mengatakan bahwa anak-anak masa kini rentan terhadap stres.
Sehatalami.co ~ Penelitian yang pernah diadakan di Case Western Reserve University, Claveland USA, mengamati profil ribuan anak, pada kurun waktu antara tahun 1952-1995, menemukan bahwa bahwa masalah kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat dan perceraian orangtua telah meningkatkan ambang kecemasan anak. Anak-anak tahun 1990 –an jauh lebih cemas dibanding mereka yang hidup di tahun 50-an.
Bergantung kembali kepada Anda sebagai orangtua untuk mengenali sekaligus membantu anak-anak Anda untuk membebaskan diri dari kungkungan stres. Jika stres terus didiamkan, akan berlanjut menjadi lebih berat, anak memasuki wilayah depresi yang diyakini menjadi faktor yang memicu munculnya gangguan kesehatan pada anak-anak sekarang. Hal-hal berikut bisa dicoba sebagai jalan keluar.
1. Amati tanda-tanda stres
Anak yang mengalami stres tidak bisa selalu menyampaikannya dengan kata-kata. Amati gejala stres pada anak seperti munculnya mual, muntah, keringat berlebihan saat tidur, sulit tidur, nafsu makan berubah (bisa bertambah atau berkurang secara berlebihan), menarik diri dari pergaulan, sedih, malas mengerjakan tugas-tugas sekolah.
2. Bantu mereka berterus terang
Sempatkan setiap hari mendengarkan mereka. “Anak selalu ingin tahu bahwa orangtua mereka menghargai, dan akan mendengarkan mereka saat mereka ingin bicara,” kata ahli perkembangan anak, Gail Gross, PhD dari Cleveland.
Masalah yang buat orang tua dipandang sepele, ternyata bisa menjadi sangat mengganggu bagi anak. Jika anak mendatangi kita dengan membawa masalahnya, sambutlah dengan hangat dan penuh perhatian. Jangan sekali-kali menghadang anak dengan kata-kata, “Ah…itu kan masalah kecil”. Gunakan kalimat yang lebih simpatik, “Wah…tentu itu menyusahkanmu, ya?”
3. Ciptakan selalu pagi berseri
Banyak anak-anak mulai stres saat bangun tidur. Para orangtua sebaiknya siap membantu sejak malam hari yaitu saat anak-anak mulai menyiapkan barang-barangnya sendiri: baju, tas, alat tulis, makanan dan sebagainya.
4. Atur waktu untuk bermain
Buatkan jadual untuk berolahraga secara rutin. Ini sangat penting buat anak-anak masa kini, apalagi yang hidup di kota besar dengan lahan untuk perumahan yang makin terbatas. Umumnya kegiatan mereka terfokus di seputar pesawat TV, dengan ‘teman’ saluran Internet, electronic game, sehingga anak-anak kurang bergerak.
5. Bantu mereka membuat rencana kerja
Yaitu jadwal kegiatan misalnya membantu mereka memilih aktivitas dan cara melaksanakannya. Anjurkan juga untuk merapikan benda-benda, dan mengatur kamarnya sendiri, merapikan baju-baju yang bekas dipakai.
6. Acara makan bersama yang rekreatif
Sesekali perlu menyusun acara makan gembira. Mengajak anak-anak menyiapkan makanannya sendiri, apalagi mengajak mereka memasak di dapur atau sesekali di halaman rumah bisa menjadi acara untuk melepaskan stres. Buat menu sederhana, pilih jenis makanan yang cara memasaknya bisa melibatkan mereka, misanya sate, shabu-shabu, tepanyaki
7. Ajari anak cara menenangkan diri
Sekarang sudah banyak cara-cara menenangkan diri yang bisa dipelajari dengan cepat, yang digunakan untuk relaksasi anak-anak, yaitu dengan tehnik pernapasan.
8. Lakukan Hamster Twitch temuan ahli fisik Russell Greenfield, MD
Tarik napas secara cepat/serentak 3 kali berturut-turut lewat hidung, kemudian keluarkan napas secara perlahan-lahan lewat mulut. Ajari anak-anak sehingga bisa melakukannya sendiri. Ulangi 10 kali. (SA)