Berpikir positif adalah berpikir, menduga, dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau tentang seseorang. Dengan pola pikir positif, Anda tidak akan berprasangka buruk terhadap orang lain. Anda tidak menggunjingkan desas-desus yang buruk tentang orang lain.
Tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain. Bahkan juga tidak akan berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Selalu merasa sehat, selalu yakin akan sukses, dan percaya bahwa Anda akan disukai banyak orang.
Menjaga gaya hidup seimbang
Menurut Sarita Maybin, international speaker and communication expert, yang sering mengisi seminar tentang cara berpikir positif, tak hanya berpikir dan bersikap positif terhadap perilaku seseorang, kita juga harus berlaku hal yang sama terhadap situasi yang buruk atau negatif. Jika kondisi tersebut menyerang kita, siapkan rencana lain untuk menghindari pikiran negatif.
Tak ada yang salah dengan orang yang mencintai pekerjaannya. Mencintai pekerjaan justru akan membuat kerja kita menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Namun, jangan sampai pekerjaan merenggut semua sisi kehidupan kita. Berikan waktu dengan kegiatan lain seperti melakukan hobi, berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, atau kegiatan lain di luar pekerjaan.
“Penelitian sudah mebuktikan bahwa seseorang yang memiliki kehidupan yang seimbang antara karier dan keluarga atau hobi, akan lebih memiliki pikiran yang positif karena saat satu sisi kehidupan mereka tidak berjalan dengan baik, ia bisa menemukan keseimbangan lainnya, rasa percaya diri, harga diri, dan kesenangan dari sisi kehidupannya yang lain,” jelas Sarita panjang lebar.
Jangan biarkan urusan pekerjaan menguasai hidup kita. Karena akan sangat menyedihkan jika di setiap saat dan setiap waktu, pikiran kita selalu tertuju pada pekerjaan. “Jadi setiap ada hal negatif di tempat kerja atau di mana pun juga, timbulkan perasaan positif tersebut agar Anda tidak menjadi orang yang mudah putus asa,” tegas Sarita. (SA)