3. Kontrol emosi Anda
Kala Anda kehilangan kendali dan meninggikan suara, Anda mungkin berharap anak akan lebih memperhatikan Anda. Kenyataannya, justru sebaliknya. Anak-anak akan memperhatikan kemarahan Anda, tapi dia kehilangan apa yang penting dari kata-kata Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar komunikasi kita tersampaikan melalui apa yang kita hadirkan (bahasa tubuh, tinggi-rendahnya nada, dsb). Anak-anak hanya akan fokus pada emosi Anda, dan kehilangan kata-kata Anda.
Jadi, lebih baik tetap tenang dan ucapkan kata-kata Anda secara jelas dan spesifik. Ini akan lebih baik. Untuk melakukan hal ini, ingatlah agar berpikir lebih dahulu, pilih kata yang tepat yang ingin Anda gunakan, dan sampaikan dengan nada perintah.
4. Dekati anak Anda
Memang akan lebih mudah memberi perintah dengan teriakan dari kamar, tapi hasilnya kurang efektif. Anak akan lebih merespons orangtua yang melakukan pendekatan dengan mata berhadapan mata alias saling berhadapan.
Dalam kondisi ini, Anda berbicara di depannya, menatap matanya. Dengan demikian Anda akan tahu apakah anak memberikan perhatian pada Anda atau tidak.
5. Mencoba membuka pandangan lebih luas
Dengan mendapat gambaran yang jelas, maka Anda siap untuk mengubah pola perilakunya. Cobalah untuk tidak menyerah. Perbanyak konsentrasi pada pemberian reward pada perilaku yang baik. (SA)