Pasien dengan kista sering disarankan untuk tidak makan tahu, karena tahu termasuk produk kedelai yang belum mengalami fermentasi, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedelai dapat memicu peningkatan hormon estrogen di dalam tubuh.
Sehatalami.co ~ Seorang dokter ahli kandungan menyatakan bahwa, “ada pada rahim saya” demikian keluh sorang wanita paruh baya. Ukurannya masih kecil, 1,3 cm. Pertanyaannya apakah sebenarnya kista itu, apakah berbahaya, apa penyebabnya, dan apa yang harus saya lakukan?
Sebetulnya tidak tepat jika dikatakan ”ada kista di salah satu rahim saya” karena wanita hanya memiliki satu rahim. Mungkin yang dimaksud adalah ovarium (indung telur).
Kista adalah kantung yang berisi cairan. Kista ovarium bisa terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga selama masa kehamilan. Penyebabnya adalah gangguan proses metabolisme hormon. Kista termasuk tumor jinak namun ada kemungkinan untuk membesar jika tidak ditangani dengan benar.
Bila lebih besar dari 5 cm, biasanya akan dilakukan operasi pengangkatan. Tapi bila kurang dari 5 cm, pengobatan hormonal masih dapat membantu. Tentu, tindakan apa yang tepat harus dikonsultasikan pada dokter ahli.
Pasien dengan kista sering disarankan untuk tidak makan tahu, karena tahu termasuk produk kedelai yang belum mengalami fermentasi, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedelai dapat memicu peningkatan hormon estrogen di dalam tubuh.
Hormon estrogen ini diduga sebagai penyebab berbagai gangguan reproduksi wanita, seperti gangguan haid, mioma, dan juga kista. Sedangkan tempe, karena sudah mengalami proses fermentasi, dianggap lebih aman untuk dikonsumsi.
Ayam broiler adalah ayam yang direkayasa pertumbuhannya agar tumbuh cepat, dengan daging berserat lunak, dan timbunan lemak yang lebih banyak daripada ayam buras. Dikhawatirkan zat-zat yang mempercepat pertumbuhan ayam itu – pemberian suntikan vitamin dan hormon – akan berpindah ke tubuh manusia dan memicu pertumbuhan kista.
Selain menghindari makanan-makanan tersebut, penderita kista juga disarankan untuk membatasi penggunaan produk-produk yang meningkatkan estrogen ke dalam tubuh (biasanya makanan yang berlemak tinggi), mengurangi konsumsi gula, tepung, kue, saus botolan, dan mie instan.
Mereka juga perlu mengurangi stres fisik dan psikis yang berlebihan, dan menghindari olahraga berlebihan. Upaya untuk memperkuat fungsi hati juga diperlukan agar perombakan hormon estrogen berlangsung dengan baik.
Makanan dan minuman yang mendukung proses detoksifikasi hati adalah bawang putih, brokoli, dan bit, juga vitamin dan mineral lengkap seperti betakarotin, vitamin C, vitamin E, selenium, magnesium, dan kalium. (SA)