Bila Anda ingin tidak gemuk, maka janganlah tidur larut malam. Lho kok bisa! Tidur larut cenderung menyediakan ruang bagi Anda untuk makan lagi setelah makan malam.
SehatAlami.co-“Tidur malam bahaya. Kalau enggak mau tambahan kalori, tidur lebih awal. Kalau tidur malam pasti nambah makan,”kata dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, CEO RS Pondok Indah Group. Penelitian yang dilakukan Northwestern University dalam jurnal Obesity, menyebutkan bahwa makan di malam hari menyebabkan kenaikan berat badan dua kali lipat.
Orang-orang makan di malam hari sering dengan berbagai alasan yang kadangkala tidak ada hubungannya dengan rasa lapar. Biasanya mulai mengkonsumsi makan karena rasa ingin hingga mengatasi kebosanan atau stress. Camilan setelah makan malam pun cenderung tidak bisa dikendalikan. Pilihan makanannya pun sebagian besar mengandung kalori tinggi seperti keripik, kue, dan permen, yang dimakan sambil duduk di depan televisi atau komputer.Penelitian menyebutkan orang yang melek sampai malam cenderung ngemil panganan berkarbohidrat.
Kurang tidur berdampak nafsu makan. Hal ini disebabkan tingginya hormon ghrelin atau hormon yang fungsinya, menaikkan nafsu makan, meningkatkan produksi lemak dan membuat tubuh berkembang.Hormon ini yang memberi tahu otak untuk makan. Saat kurang, tidur hormon leptin yang bertugas memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang justru berkurang berkurang fungsinya. Rendahnya hormon leptin membuat kita tetap lapar meski sudah makan.
Begadang juga mengakibatkan lemak tubuh lebih banyak . Penelitian yang dilakukan tim dari University of Chicago menyebutkan bahwa orang yang cukup tidur biasanya jarang merasa lapar. Penjelasannya, saat tidur hormon ghrelin tetap sama. Namun saat kita hanya tidur 5 jam, kadar ghrelin naik sampai 9 poin. Karena hormon ini memicu retensi lemak, maka orang yang kurang tidur menyimpan lemak lebih banyak.