Dengan begitu, anggapan yang tepat adalah DHA tidak mencerdaskan anak. Tetapi DHA dapat memacu pertumbuhan otak anak secara optimum, terutama jikaa diberikan pada masa tumbuh-kembang otak.
Masa pesat tumbuh kembang otak
Lalu kapan masa pesata tumbuh kembang otak anak? Secara umum, masa pesat tumbuh-kembang otak berlangsung sejak kehamilan trimester terakhir hingga anak berusia 2 tahun.
Meski begitu, laju tumbuh-kembang paling pesat sudah menyurut ketika usianya 18 bulan. Guna mengurangi kemungkinan anak mengalami ketertinggalan, akibat ibunya kurang gizi selama hamil, pemulihan masih bisa terkejar dengan hasil terbaik sebelum masa tumbuh-kembang paling pesat itu berakhir.
Makanan terbaik untuk menyempurnakan tumbuh-kembang otak adalah air susu ibu (ASI). Karena itu, bayi seyogianya mendapatkan ASI hingga ia berusia 12 bulan, sedikitnya 6 bulan. Namun dr. Utami Roesli, Sp.A., M.B.A., seperti dikutip majalah Intisari, menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 4 – 6 bulan.
Artinya, sampai usia 4 – 6 bulan bayi hanya diberi ASI, tanpa tambahan makanan lain apa pun, baik sari buah, pisang, pepaya, bubur nasi, tim lumat, biskuit, bubur susu, bahkan susu formula sekalipun.
Kalau bayi mendapatkan makanan lain, volume konsumsi ASI akan berkurang padahal ASI mengandung zat gizi penting dan komplet untuk menunjang pertumbuhan otak yang optimum, khususnya taurin, laktosa, dan DHA. Selain itu, ASI mengandung zat kekebalan immunoglobulin yang menjadikan anak tidak sering terganggu sakit, sehingga proses belajarnya tidak terhenti. (SA)