Karena itu, orangtua yang memiliki DM, sebaiknya menjaga agar anaknya tidak obesitas dengan menjaga kebugaran tubuhnya lewat aktivitas fisik. Perlu juga diketahui bahwa anak penderita DM tipe1 (memiliki ketergantungan pada insulin) umumnya mempunyai risiko kematian lebih tinggi dari pada anak tanpa DM seusianya.
Penanganan yang tepat
Bagi penderita DM tipe 1, hidup tak bisa lepas dari insulin. Setiap dua kali sehari, harus disuntik insulin. Selain itu, juga harus selalu memperhatikan pola makan dan faktor risiko lain yang dapat memperberat penyakitnya, dan harus selalu mengontrol level kadar gula darah dan diet ketat lain.
Karena itu, tak heran jika anak dengan DM tipe 1 sering mengalami tekanan psikologis. Karena mereka merasa memiliki perbedaan dengan anak-anak sebayanya. Terutama, terkait dengan terapi yang harus mereka jalani.
Mereka tidak leluasa bepergian bersama teman-teman sebaya karena harus terlebih dahulu memeriksa kadar gula darah (satu sampai beberapa kali per har)i, membawa perbekalan yang tepat, dan harus ingatkapan menggunakan insulin.
Belum lagi, kondisi fisik yang biasanya membuat mereka harus lebih banyak beristirahat dibanding teman sebayanya. Karena salah satu ciri khas penderita DM tipe 1 adalah mudah lelah. Jika tidak mendapat pengertian dari lingkungan, anak dengan DM tipe 1 akan cenderung merasa terisolasi dari teman sebayanya. Ini semua akan dapat mengurangi keceriaannya.
Karena itu, penangan DM pada anak juga memerlukan perhatian khusus. Memerlukan bantuan, tidak hanya dari orangtua, tim medis, tapi juga sering harus melibatkan psikolog dan ahli nutrisi.
Tujuan utama pengobatan DM pada anak adalah untuk mengontrol kenaikan gula darah tanpa menyebabkan rendahnya kadar gula darah secara abnormal. Studi tentang terapi diabetes membuktikan bahwa kontrol gula darah dapat mengurangi faktor risiko komplikasi, dan melindungi secara efektif penderita DM selama 10 tahun kemudian. (bersambung).