Bunga tasbih merupakan tumbuhan yang mempunyai khasiat bagi kesehatan. Bagian bunga kering, akar, dan rimpang segar maupun kering, daun, serta biji dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit.
Tumbuhan bunga tasbih memiliki rasa agak manis. Tumbuhan dengan nama latin Canna Indica dan masuk dalam kelompok keluarga Cannaceae. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan dan pegunungan. Namun tidak jarang bunga tasbih dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan dan taman kota. Hal itu disebabkan bunganya yang mempesona.
Berasal dari benua Amerika, bunga tasbih memiliki daya penyembuhan yang luar biasa. Sehingga dari dulu dipakai untuk pengobatan tradisional. Karakteristik tanaman ini adalah tumbuhan bunga yang tumbuh besar, tegak, dengan tinggi hingga bisa mencapai sekitar dua meter. Daunnya besar dan lebar.
Di Indonesia sendiri bunga tasbih memiliki banyak nama seperti ganyol leuweung, sebe, sebeh, tasbeh untuk masyarakat Sunda. Sedang di Jawa dinamakan ganyong alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang. Masyarakat Betawi menamakan dengan buah tasbeh, sebek, sigi-sigi, sabeh. Orang Madura menyebutnya tasbhi dan milu-milu bagi masyarakat Bali.
Ada beberapa senyawa yang terkandung dalam bunga tasbih ini, di antaranya 6 substansi fenol, yaitu 2-terpene dan 4-coumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, serta getah. Adapun khasiat dan kegunaannya adalah untuk mengobati hipertensi, sakit kuning, jerawat, radang kulit, penurun panas, tekanan darah tinggi, chronic dysentery, metrorrhagia atau haid banyak, keputihan, hingga batuk darah (hemoptysis).
Ada beberapa cara untuk memanfaatkan bunga tasbih sebagai obat herba diantaranya sebagai berikut :
Pertama, dengan cara merebus. Caranya adalah memilih bunga yang cukup segar, tidak layu dan warnanya masih tetap baik. Selanjutnya cuci bersih menggunakan air mengalir secara perlahan. Siapkan air di dalam panci sebanyak 400 cc lalu panaskan sejenak saja. Masukkan bunga tasbih tersebut ke dalamnya dan tunggu hingga semuanya mendidih dan terlarut. Setelah mendidih dan airnya berubah warna maka, tiriskan dan disaring. Hal ini dilakukan agar antara ampas terpisah, dan yang tersisa hanya airnya saja. Air rebusan bunga tasbih sudah siap untuk digunakan dan lebih baik dikonsumsi pada saat kondisi airnya masih hangat
Kedua, ditumbuk kemudian dioleskan. Pengobatan memakai tumbuhan ini juga bisa dilakukan pada bagian luar tubuh. Cara yang dilakukan juga cukup mudah. Siapkan beberapa bagian dari tumbuhan bunga tasbih seperti akar atau rimpangnya. Kemudian cuci bersih agar terhindar dari tanah yang menempel pada bagian akar atau rimpang bunga tersebut. Kemudian ditumbuk hingga halus dan merata. Setelah itu oleskan. Lalu apabila dirasa sudah cukup menyerap dan agak sedikit mengering, maka usap dengan kain atau airĀ
Mengkonsumsi tumbuhan ini juga mengandung efek samping. Perlu berhati hati dalam menggunakannya. Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan dengan mengonsumsi tumbuhan ini adalah mual bila berlebihan. Selain itu juga akan menimbulkan adanya batu ginjal.