Tak sedikit anak yang hanya tahu permainan tembak-tembakan atau pukul-pukulan. Bukan tidak mungkin karena hanya itulah yang ia dapatkan dari dunianya (televisi). Agar tidak terjadi demikian, sebaiknya Anda memilih berbagai tayangan yang mempunyai berbagai tema.
Sehatalami.co ~ Bersikap sangat kaku dengan melarang anak menonton televisi juga kurang bijaksana. Daripada bersitegang soal yang satu itu, lebih baik memilihkan yang baik. Steve Biddulph, psikolog dari Australia, penulis The Secret of Happy Children memberi petunjuk bagi orangtua guna memandu anak-anaknya menonton tayangan televisi yang baik. Antara lain:
Bahasa
Untuk mengetahui apakah acara yang disaksikan anak cukup baik bahasanya, cobalah melakukan tes dengan mendengarkan suara dialognya saja. Jika yang terdengar hanya “Berubah..”, “Ciaaat…,” atau “Kurang ajar…rasakan pembalasanku!” Lebih baik acara tersebut dihapus dari acara yang boleh ditonton anak.
Imajinasi
Tak sedikit anak yang hanya tahu permainan tembak-tembakan atau pukul-pukulan. Bukan tidak mungkin karena hanya itulah yang ia dapatkan dari dunianya (televisi). Agar tidak terjadi demikian, sebaiknya Anda memilih berbagai tayangan yang mempunyai berbagai tema.
Nilai
Nilai merupakan pesan terselubung dalam suatu tayangan yang justru efeknya lebih kuat. Masalah nilai biasanya berbentuk:
- Orang jahat dan orang baik. Para penjahat biasanya bersuara berat dan buruk rupa. Karena itu, mereka boleh dibunuh. Orang yang baik biasanya tampan.
- Konflik selalu disebabkan oleh orang jahat. Membalas perlakuan mereka adalah hal yang benar. Tidak ada negosiasi, yang jahat harus dibalas.
- Peran seks. Laki-laki harus memutuskan. Perempuan itu lemah dan harus diselamatkan. Laki-laki tidak pernah menangis.
Untuk tayangan semacam ini sebaiknya orangtua mendampingi anak saat menonton televisi. Tunjukkan ketidaktepatan nilai semacam itu dan ajak anak menonton film yang mengandung nilai kebalikannya misalnya Brother bears atau Monster Inc., keduanya dari Walt Disney. (SA)