Beberapa contohnya adalah aplikasi meditasi, aplikasi kreatif, serta aplikasi koneksi yang memungkinkan kita untuk terikat dengan orang lain. Namun tambahkan dosis bisa membahayakan.
“Katakanlah ada aplikasi kreatif dan anak Anda sangat suka membuat film dengannya. Tetapi sekarang mereka melakukannya terlalu banyak, menghabiskan enam, tujuh jam sehari untuk itu. Itu bukan teknologi sampah, tetapi Anda masih harus berhati-hati dan menetapkan batasan,” ungkap Kang.
Diet Teknologi Sehat menjauhkan dari racun
Kang mengatakan bahwa setiap diet teknologi yang sehat akan menjauh dari hal-hal beracun. Misalnya dalam diet tubuh semua disarankan untuk menghindari makanan olahan dan minuman bergula. Maka dalam diet teknologi bisa saja untuk menjauhi “ngemil” melihat-lihat akun Instagram Anda atau bermain video game.
Jika tubuh Anda penderita diabetes atau rentan terhadap diabetes, rekomendasi medis Anda terkait gula akan jauh lebih ketat daripada yang ditentukan untuk populasi umum. Pun dengan dunia teknologi.
Jika Anda adalah seorang individu dengan riwayat keluarga yang kecanduan, cemas, depresi, atau masalah manajemen waktu, misalnya, maka Anda harus lebih berhati-hati dengan penggunaan teknologi.
Menurut GlobalWebIndex, tujuh dari setiap 10 pengguna internet di Inggris dan AS mengatakan mereka telah mengadopsi beberapa bentuk teknologi “diet” atau bahkan menggunakan “detoks digital lengkap”.
Hal itu dimulai dari menutup akun media sosial dan menghapus aplikasi hingga mengurangi waktunya dihabiskan untuk online. Penggunaan teknologi perlu memperhitungkan semua kebutuhan dasar manusia kita yang lain. “Kita masih perlu tidur delapan atau sembilan jam setiap malam. Kita harus secara aktif menggerakkan tubuh kita dua hingga tiga jam setiap hari. (bersambung).