Obesitas pada anak sebenarnya lebih merupakan dampak dari pola hidup tidak sehat dan seimbang dibanding faktor genetik.
Mungkin perlu dicermati apa yang dikatakan oleh Dr Tan Shot Yen, M.Hum, ahli terapi nutrisi dari Wellbeing Clinics and Remanlay Special Needs’ Health, di Jakarta bahwa semua kasus yang terjadi pada usia tumbuh kembang, termasuk obesitas memiliki dampak di perjalanan hidup anak selanjutnya.
“Jika di usia tumbuh kembang menghasilkan kualitas pembuluh darah yang tidak baik, organ yang tidak sehat, kondisi hormonal yang amburadul, lalu apa yang diharapkan di usia dewasanya, “ ujar Dr Tan Sot Yen.
Lebih lanjut Dr Tan Shot Yen, mengatakan obesitas pada anak sebenarnya lebih merupakan dampak dari pola hidup tidak sehat dan seimbang dibanding faktor genetik.
Termasuk dalam kaitan ini adalah kebiasaan pola konsumsi ibunya mulai dari saat mengandung, saat bayi dibesarkan, dan apa yang menjadi asupannya.
Kebiasaan Makan Orangtua Bisa Sebabkan Obesitas pada Anak
Sementara Dr Kasim Rajidi, SpPD (K), DMT&H, MCTM, SpJP, MHA, LMPNLP, ELT, CCH., menambahkan jika memang ada disebutkan bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap terjadinya obesitas pada anak, tidak lebih dan kurang adalah karena setiap anak memang dilahirkan oleh ibunya sebagai hasil pembuahan sel telur ibu oleh sel sperma dari ayahnya.
Namun demikian, yang lebih banyak berperan adalah pembentukan selama masa tumbuh kembang, termasuk pola makan dan kasih sayang keluarga.
“Dari segi makanan yang saya lihat adalah asupan karbohidrat, kemungkinan efek hormonal, dan zat tambahan dari makanan yang dikonsumsi,” ujar Dr Kasim.
Termasuk dalam hal ini adalah kebiasaan makan orangtua yang bisa dengan mudah dicontoh anak dan menjadi kebiasaan anak juga, termasuk kebiasaan lain seperti pola makan yang salah. Mulai dari pemilihan jenis dasar, cara mengolah, dan komponen atau zat tambahannya. (SA)