Perubahan fisik saat remaja terjadi begitu cepat dan tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Hal tersebut dapat membingungkan para remaja, sehingga perlu bimbingan dan dukungan lingkungan di sekitarnya agar tidak salah melangkah.
Sehatalami.co, Jakarta ~ Masa remaja adalah masa di mana mereka ingin mencoba hal-hal baru, bahkan yang terkait dengan dorongan rangsangan seksual. Itu mengapa, penting bagi para remaja mengetahui perubahan fisik masing-masing, agar mereka tidak terjerumus dalam hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya.
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Reproduksi untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar, Kementerian Kesehatan, menjelaskan perubahan fisik saat remaja terjadi begitu cepat dan tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Hal tersebut dapat membingungkan para remaja, sehingga perlu bimbingan dan dukungan lingkungan di sekitarnya agar tidak salah melangkah.
Perubahan fisik primer dan skunder
Perubahan fisik pada remaja antara lain terjadi pada organ-organ reproduksi (organ seksual) menuju kematangan. Perubahan ini dapat dilihat dari tanda-randa seks primer dan seks sekunder. Tanda-tanda seks primer, yakni berhubungan langsung dengan organ seks seperti haid para perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Sementara tanda-tanda seks sekunder, pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak.
Pada remaja putri ditandai dengan payudara membesar, pinggul melebar, dan tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan. (bersambung)