Mengonsumsi buah utuh lebih baik. Blender tidak sepenuhnya menghilangkan serat, hanya volumesnya yang berkurang. Juicer memang membuang kulit buah yang kaya dengan serat tersebut, tetapi tidak menghilangkan nilai gizi buahnya. Yang berkurang mungkin hanya volumenya, itupun sangat tergantung pada kualitas juicernya.
Pertanyaan:
Dear Ibu dr. Dhika,
Saya sedang bingung memilih juicer. Mengikuti anjuran para ahli untuk minum jus buah (dan sayur?) saya ingin membeli juicer. Ternyata banyak macam alat untuk membuat jus. Ada blender, ada juicer (yang terpisah serat dan ekstraknya),lalu ada lagi juicer yang mampu menghasilkan cairan dengan kadar serat tinggi (kata penjualnya, mampu meloloskan serat sehatnya).
Saya mohon penjelasan Ibu, sebenarnya lebih baik mana buah potong atau jus? saya sempat baca bahwa buah yang dihancurkan, dan diproses (diputar dengan kecepatan tinggi dalam alat) akan menurun kualitas gizinya. Kapan kita dianjurkan minum jus? Terima kasih Ibu.
Ny. Muryati Darman – Jogyakarta
Jawab:
Sebenarnya tidak jika Anda mau mengkonsumsi buah dalam bentuk utuh, dijus, atau dihaluskan dengan blender. Meski begitu sebenarnya yang terbaik adalah buah utuh karena kandungan seratnya dijamin masih baik sebagai mana adanya.
Kita tahu serat makanan alami baik untuk mereka yang punya masalah sembelit atau diabetes. Tetapi diblender pun kita masih tetap dapat memperoleh seratnya. Juicer memang membuang kulit buah yang kaya dengan serat tersebut, tetapi tidak menghilangkan nilai gizi buahnya. Yang berkurang mungkin hanya volumenya, itupun sangat tergantung pada kualitas juicernya.
Juicer yang baik harus dapat memeras buah sampai ampasnya nyaris kering dan tinggal sedikit, mungkin seperti jenis juicer yang terakhir Ibu sebutkan, yaitu yang masih dapat meloloskan serat sehatnya.
Menurut saya untuk konsumsi sehari-hari, variatif saja cara mengolahnya supaya tidak bosan. Kecuali untuk terapi juice fasting, buah memang dianjurkan diblender atau dijus saja untuk meringankan kerja pencernaan. (SA)