Penelitian pada 15 anak yang mengalami stres akibat peristiwa traumatik (post traumatic stress disorder) menunjukkan adanya kerusakan pada hippocampus, bagian otak yang berfungsi untuk mengingat, memproses informasi, dan mengontrol emosi.
Sehatalami.co ~ Benarkah stres bisa merusak otak anak? Anak-anak korban perceraian, pelecehan seksual, mengalami kekerasan fisik dan psikis atau hanya sekadar melihat aksi kekerasan, akan mengalami kerusakan pada bagian otaknya. Demikian hasil studi terbaru dari Universitas Stanford.
Penelitian pada 15 anak yang mengalami stres akibat peristiwa traumatik (post traumatic stress disorder) menunjukkan adanya kerusakan pada hippocampus, bagian otak yang berfungsi untuk mengingat, memproses informasi, dan mengontrol emosi. Akibatnya, anak sulit menghadapi stres, mudah gelisah, bahkan mengalami gangguan mengingat.
“Perawatan yang tepat untuk anak yang mengalami peristiwa traumatik adalah membantunya menghilangkan trauma tersebut. Namun jika stres akibat kejadian itu mempengaruhi hippocampus, maka terapi kurang efektif,” kata Dr Victor Carrion, kepala peneliti.
Jadi, sayangilah anak-anak, karena apa yang mereka alami saat ini, akan berpengaruh pada masa depannya. (SA)