Berpolitik adalah ibadah, ber-PKB adalah berkah…
Sehatalami.co ~ Hari itu Kamis (21/4/2022), sore sekitar pukul 16:00 WIB. Di bilangan Banjir Kanal Timur (BKT), cuaca terlihat cerah, meski sepanjang pagi diguyur hujan. Terlihat para pedagang sedang mempersiapkan lapak dagangannya. Mereka ini adalah para pedagang Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), yang saben hari mangkal di bilangan BKT, memanfaatkan ruang terbuka di sisi kiri dan kanan badan jalan.
Ada pemandangan lain hari itu. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Jakarta Timur, partai politik yang menjadi wadah aspirasi warga nahdliyin di wilayah DKI Jakarta, sedang menanti kedatangan Sang Ketua Umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar atau sering disebut dengan panggilan Cak Imin meski belakangan juga kerap dipanggil Gus AMI.
Sekira pukul 16:30 WIB, Gus AMI atau Cak Imin, yang dinantikan tiba di lokasi. Agenda hari itu adalah buka puasa bersama pengurus DPC PKB Jakarta Timur, sekaligus berbagi kebahagiaan dengan warga dan para pedagang UMKM di BKT, Duren Sawit Jakarta Timur.
“Hidup Cak Imin, Presiden RI 2024.” Terdengar sambutan spontan Ibu-ibu meneriakinya dengan yel-yel, “Cak Imin Presiden 2024. Cak Imin Presiden 2024.”
Bukan rahasia lagi, jika Gus Ami telah mendeklasasikan diri menjadi Calon Presiden RI 2024. Baginya pencalonan dirinya itu adalah kewajiban, yang harus ditunaikan. Pelaksanaan tugas yang dimandatkan oleh para kyai, ulama, dan konstituen, utamanya warga nahdliyin. Sore hari itu, para simpatisan PKB yang sudah lama menunggu di lokasi pun spontan menyambutnya.
Segera, Cak Imin pun diarahkan oleh pengurus DPC PKB Jakarta Timur dan DPAC PKB Duren Sawit, Jakarta Timur dan jajarannya. Tampak terlihat hadir Ketua DPW PKB DKI Jakarta, H. Hasbiallah Ilyas, S.Ag dan Ketua DPC PKB Jakarta Timur, M. Fuadi Luthfi, menyambut kedatangan Sang Ketum dan rombongan.
Cak Imin yang didampingi Sang Istri, Ny. Rustini Murthadho pun segera berbaur dengan warga, melihat-lihat stand para pedagang UMKM di BKT sambil terus berbagai takjil kepada warga.
Sudah menjadi tradisi PKB
Di hadapan wartawan yang mewawancarainya, Cak Imin menegaskan bahwa berbagi di bulan suci Ramadhan adalah tradisi bagi PKB yang sudah berjalan setiap tahunnya.
Tradisi berbagi di bulan Ramadhan, menurutnya adalah spirit dan pesan spiritual dari ibadah puasa yang harus terus dihidupkan sepanjang hanyat. Tidak hanya di saat Ramadhan saja.
“Iya, ini rutin setiap Ramadhan, dan ini memang selama dua tahun yang lalu agak reda tidak terlaksana dengan baik karena pandemi. Alhamdulillah, tahun ini kita mulai terus di beberapa titik, salah satunya di BKT Duren Sawit, Jakarta Timur ini. Saya di beberapa kesempatan tidak bisa ikut. Di Jakarta Utara, di Jakarta Selatan, alhamdulillah saya bisa ikut di Jakarta Timur ini,”ujarnya.
Diakuinya, gelaran acara berbagai menu buka puasa dan cindera mata di bulan Ramadhan adalah bagian dari upayanya mendekatkan diri dengan para konstituen di akar rumput, sekaligus ajang silaturrahmi dengan para pengurus PKB dari tingkat pusat, wilayah, hingga sampai ranting.
Peduli Pedang Kecil
Sembari berbagi takjil, Cak Imin tak lupa mampir ke stand para pedagang di deretan BKT. Ada pedagang kain, klontong, hingga cemilan dan mainan anak-anak. Para pedagang di BKT ini berasal dari seputaran DKI Jakarta. Mereka ini ada yang asli warga setempat, tak sedikit warga perantauan dari berbagai daerah.
Terlihat Cak Imin dan Isteri berhenti dan menawar beberapa dagangan di stand pakaian. Juga di beberapa stand makanan, cemilan, dan minuman. Beberapa pedang yang dijumpainya tampak sumringah, mendapati dagangannya dibeli oleh Ketum PKB, yang telah mendeklarasikan diri maju sebagai Calon Presiden 2024 ini.
Pesan untuk pemerintah jelang Idul Fitri
Di depan para wartawan dan warga yang mengerumuninya, Cak Imin yang juga Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), mengomentari kecenderungan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok (sembako) jelang Idul Fitri 2024.
Ia pun berharap agar pemerintah bersikap tegas terhadap para pihak yang memanfaatkan situasi Ramadhan dan jelang Idul Fitri untuk mengeruk keuntungan berlipat dan merugikan rakyat.
“Iya, saya berharap pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, ambil sikap yang cepat, tegas dan tepat untuk menangani, mengatasi kenaikan harga di beberapa kebutuhan pokok kita,” ujarnya.
Hal terbaru dan terpenting menurutnya agar kelangkaan minyak goreng segara diatasi agar tidak menyengsarakan rakyat. Ia Kembali menyarankan agar pemerintah mengambil langkah tegas dan taktis di lapangan, termasuk menjamin pengelolaan manajemen produksi dan menjalin komunikasi yang transparan dengan para produsen secara terus menurus.
“Yang paling mendesak adalah harga minyak goreng, yang kemarin sudah ada penanganan khusus. Negara tidak boleh kalah dengan tekanan manapun, ambil Tindakan,” katanya tegas.
Dengan pola komunikasi yang baik, menajemen produksi yang terukur, ia yakin harga bisa dijaga tetap stabil jelang Idul Fitri. “Saya berharap, tidak ada kenaikan harga – barang yang berarti pada Idul Fitri tahun ini. Moga-moga pemerintah bisa mengatasi dengan baik,”ujarnya berharap.
Mempercepat pemulihan ekonomi
Usai membeli beberapa potong celana jens, di salah satu lapak pedagang BKT, Cak Imin meneruskan lagkah sambil terus berbagi takjil. Ada para pengendara motor yang sedang dalam perjalanan pulang kerja, ada pengendara bajaj, para pedagang, pejalan kaki, dan warga sekitar pengunjung pasar kaget BKT.
Menanggapi masa pandemi yang sudah mulai melandai, ia pun berharap agar roda ekonomi bisa berputar kembali. Segera pulih dan normal seperti sebelum pandami. Namun untuk mencapai hal itu, ujarnya dibutuhkan kerja keras dan dukungan dari pemerintah.
Pedagang UMKM seperti di Kawasan BKT ini, ujarnya harus didukung dari sisi permodalan. Selain itu, untuk mendorong pemulihan ekonomi, daya beli masyarakat juga harus ditingkatkan, sehingga pemulihan ekonomi dan sendi kehidupan lain bisa terus meningkat.
“Iya, tentu permodalan harus diberikan. Yang mudah, murah. Kita harus dorong tingkat daya beli masyarakat dengan berbagai program, yang meningkatkan produktivitas dan kemampuan intrepreneurship masyarakat. Dari situ daya beli masyarakat, akan meningkat,” ujarnya.
Cak Imin dan demo mahasiswa
Sementara menanggapi aksi demo mahasiswa baru-baru ini, menurutnya masih dalam karidor demokrasi. Menurutnya, aspirasi mahasiswa menolak kenaikan harga, dan penundaan pemilu masih wajar selama tidak anarkis. “Toh, Presiden sudah mengambil sikap terkait dengan penundaan pemilu,”ujarnya. (bersambung)