Pada kondisi normal, zat antibodi diproduksi untuk melindungi tubuh, tetapi pada kondisi autoimunitas, antibodi justru diproduksi untuk menghancurkan sel-sel dan jaringan normal yang ada di dalam tubuh.
Sehatalami.co ~ Coba Anda bayangkan jika sistem ketahanan tubuh yang selama ini membentengi diri Anda dari penyakit justru menyerang sel-sel tubuh Anda dan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
Kondisi ini disebut autoimunitas (juga dikenal sebagai autoalergi), yaitu kondisi dimana sistem imunitas salah mengenali dan menolak keberadaan sel tubuhnya sendiri. Sistem imunitas normal mampu membedakan sel normal dengan sel yang asing.
Jika ada sel atau molekul asing masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas akan mengenalinya sebagai ‘alien’ dan secara otomatis akan memproduksi antibodi untuk menghancurkan mahluk asing tersebut. Nah, dalam kondisi autoimunitas, antibodi justru diproduksi untuk menghancurkan sel-sel dan jaringan normal yang ada di dalam tubuh.
Kondisi ini terjadi antara lain pada penyakit radang usus besar (ulcerative colitis), dimana lapisan pelindung dinding usus justru diserang oleh antibodi yang diproduksi oleh sistem imunitas. Kerusakan kelenjar pankreas pada penderita diabetes mellitus tipe 1 juga diduga disebabkan oleh autoimunitas.
Beberapa penyakit seperti lupus, multiple sclerosis (penyakit kronis yang menyerang sistem saraf), dan artritis juga berhubungan dengan kondisi autoimunitas dan disebut sebagai penyakit autoimunitas.
Faktor lingkungan seperti senyawa kimia dan obat-obatan jenis tertentu, misalnya pestisida bisa menstimulasi munculnya kondisi ini. Selain itu, jenis kelamin rupanya juga berpengaruh, karena sebagian besar kasus autoimunitas terjadi pada wanita.
Penyebabnya masih belum jelas, tapi ada teori yang menyatakan bahwa kecenderungan wanita lebih tinggi menderita autoimunitas disebabkan oleh ketidakseimbangan kerja kromosom X (jenis kromosom pada wanita adalah XX, sedangkan pada pria XY).
Pertukaran sel antara ibu dan anak selama kehamilan juga bisa mendorong timbulnya autoimunitas (terjadi pada kasus diabetes tipe 1, dimana bayi yang dilahirkan akan menderita diabetes). Karenanya kondisi ini sering dihubungkan dengan kaum hawa.