Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, IPM Indonesia meningkat 0,82% dibanding 2017 menjadi 71,39. Kualitas kesehatan, pendidikan dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Indonesia meningkat.
Sehatalami.co ~ Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dalam laporan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2018, dilaporkan kualitas hidup manusia dilihat dari aspek kesehatan, pendidikan dan pengeluaran per kapita per tahun mengalami peningkatan.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/4/2019), pada 2018 IPM Indonesia meningkat 0,82% dibanding 2017 menjadi 71,39. Kualitas kesehatan, pendidikan dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Indonesia meningkat.
“IPM Indonesia pada 2018 sebesar 71,39, berada pada posisi yang tinggi,” kata Suhariyanto. Lebiah lanjut, Suhariyono menerangkan, IPM penting untuk mengukur seberapa jauh program pembangunan yang telah dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kualitas hidup manusianya.
Disebutkan lebih lanjut, dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada 2018 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga umur 71,20 tahun atau lebih lama 0,14 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Dari sisi pendidikan, anak-anak yang pada 2018 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,91 tahun (Diploma I) atau lebih lama 0,06 tahun dibandingkan 2017.
Sementara dari sisi pemenuhan kebutuhan hidup, pada tahun 2018 masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita atau per orang setiap tahunnya tercatat sebesar Rp 11,06 juta. Angka ini meningkat Rp 395.000 dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.
Adapun secara umum, indeks pembangunan manusia Indonesia terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Indonesia meningkat dari 66,53 pada 2010 menjadi 71,39 pada 2018. Selama periode tersebut, IPM Indonesia meningkat dari level sedang menjadi tinggi terhitung mulai tahun 2016. (SA)