Jeffrey Linder, MD, associate physician di Brigham and Woman’s Hospital, Boston, mengatakan, kita tetap harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, berolahraga, dan cukup tidur. Lalu bagaimana peran obat dan suplemen?
Sehatalami.co ~ Sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, menyatakan vitamin D tidak dapat diandalkan dalam mengusir pilek. Lewat penelitian tersebut, pengidap pilek yang diberikan vitamin D dosis sedang tidak mengalami kemajuan berarti. Sementara itu, pengidap pilek lainnya yang diberi vitamin D, zinc, vitamin C, serta ekstrak bawang putih, langsung terlihat hasil penyembuhannya dalam beberapa hari.
Menanggapi penelitian tersebut, Jeffrey Linder, MD, associate physician di Brigham and Woman’s Hospital, Boston, mengatakan, tak ada satu pil atau suplemen tertentu yang bisa mencegah atau mengobati penyakit. “Kita tetap harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, berolahraga, dan cukup tidur,” katanya. (SA)
Sayangi Punggung Anda
Jangan mengangkat beban yang beratnya lebih dari 15% jumlah berat tubuh Anda sendiri. Jika memaksakan diri mengangkat beban dari jumlah tersebut, Anda akan makin cepat bungkuk, atau akan memiliki masalah pada punggung. Sumber: The Journal of The Canadian Chiropractic Association. (SA)
Pertolongan Pertama untuk Hewan Peliharaan
Jika Anda menemukan kondisi di mana hewan peliharaan Anda tak sadarkan diri, tiup hidungnya dengan tekanan udara stabil dan cukup kuat terus menerus, hingga ia kembali sadar. Ternyata teknik CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang biasa dikenal dalam dunia medis untuk manusia, juga bisa diterapkan pada hewan. (SA)
Gula pada Apel
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Sebuah data di situs Nutrition and Analysis (http://nutritiondata.self.com) mengungkapkan, mengonsumsi apel memang sangat baik untuk kesehatan. Manfaatnya antara lain membantu detoksifikasi liver, menyediakan serat, serta menurunkan kolesterol.
Tapi, apel yang dimakan dalam porsi lumayan banyak (atau banyak sekali!), juga membuat asupan kalori membludak. Gula yang terdapat di dalamnya juga tinggi, sehingga jika makan apel terlalu banyak, gula apel akan membanjiri darah. Jadi, makanan “sehat” tetap harus dikonsumsi secara bijak. (SA)
Benarkah Cokelat Mengandung Zat Aditif?
Sebuah penelitian di University of Michigan, Amerika Serikat, menemukan, sekumpulan tikus yang diberi makan cokelat memiliki stimulus alami pada otak yang membuat mereka mencari dan memakan cokelat itu lagi.
“Area itu pula yang biasa dijadikan panduan oleh dokter-dokter untuk mengamati pasien ketergantungan narkoba atau yang memiliki kecenderungan menyukai makanan tertentu,” ujar Alexandra DiFeliceantonio, salah satu anggota tim peneliti. (SA)