Kita semua pasti percaya bahwa Tuhan itu lebih hebat dan bijaksana dari manusia. Doa seharusnya disampaikan dengan sikap batin yang penuh kerendahan hati dan penyerahan diri.
Sehatalami.co ~ Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat berdoa adalah bahwa kita cenderung memerintah dan mengatur Tuhan. ”Biarkan Tuhan yang bertindak, jangan mengatur Tuhan untuk melakukan ini-itu,” kata Darminta Direktur Pusat Spiritualitas Girisonta, Ungaran.
Memang, menilik dari asal katanya, konon doa berasal dari bahasa latin ”precarius” yang berarti ”berusaha mendapatkan sesuatu dengan memohon”. Dengan demikian, kegiatan berdoa ini memang berakar pada sebuah keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih hebat dan lebih bijaksana daripada manusia, yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.
Karena itulah, doa seharusnya disampaikan dengan sikap batin yang penuh kerendahan hati dan penyerahan diri.
Bersyukur, dan bukan meminta
Kita semua pasti percaya bahwa Tuhan itu lebih hebat dan bijaksana dari manusia. Namun tak jarang kita merasa kecewa, putus asa, atau bahkan marah ketika apa yang kita minta tak kunjung dikabulkan.
Neale Donald Walsch, dalam bukunya berjudul “Conversations With God” mengatakan bahwa proses berdoa menjadi lebih mudah ketika kita tidak selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu mengatakan ”ya” atas setiap permintaan kita.
”Ketika akhirnya kita memahami bahwa permintaan itu sebenarnya tidak diperlukan sama sekali, maka sebuah doa tidak akan berisi permintaan tetapi menjadi doa yang penuh ucapan syukur,” tulisnya.
Kadangkala hasil yang diperoleh di luar perkiraan kita sebagai manusia. Biasanya, kita baru menyadari makna di balik peristiwa itu setelah lama berlalu, dan ketika itulah kita berterima kasih kepada Tuhan.
Memang tak mudah memahami kehendak Tuhan. Kita, manusia tentu lebih sering berharap untuk mendapatkan sesuai yang kita minta, saat itu juga. Jika yang terjadi sebaliknya, kita mengatakan bahwa doa kita tidak dikabulkan.
Tidak ada doa yang tidak terjawab
Mengenai hal ini, Neale Donals Walsch, yang adalah pendiri ReCreation, sebuah organisasi yang tujuannya untuk mengembalikan orang kepada dirinya sendiri, mengatakan bahwa doa adalah setiap pemikiran, pernyataan, dan perasaan.
Dan sebenarnya tidak ada doa yang tidak dijawab. Menurutnya, jika doa disampaikan dengan kuat sebagai sebuah kebenaran, maka semua doa itu akan termanifestasi dalam pengalaman orang yang menyampaikannya. (bersambung).