Ada 30 ribu jenis tumbuhan di Indonesia
Di Indonesia, setidaknya ada lebih dari 30.000 jenis tumbuhan dengan 940 spesies berkhasiat obat. Dari jumlah ini, baru 180 yang telah dikembangkan sebagai bagian ramuan obat dan industri obat tradisional.
Sekadar info, Badan Pengawas Obat dan Makanan baru saja mengumumkan kerjasama dengan sepuluh perguruan tinggi dan instansi peneliti pemerintah, pada tahun 2005 ini, memprioritaskan penelitian 19 tanaman obat asli Indonesia.
Tanaman obat tersebut adalah : brotowali (Tinospora crispa), akar kucing (Acalypha india), sambiloto (Andrographis paniculata), johar (Cassica siamea), biji pepaya (Carica papaya), daging biji bagore (Caesalpinia crista), daun paliasa (Kleinhovia hospita), makuto dewo (Phaleria macrocarpa), daun kapal (Stelechocarpus buracol), akar senggugu (Clerodendron serralum), seledri (Apium graveolens) mengkudu (Morinda citrifolia), rimpang jahe ( Zingiber officinale), umbi lapis kucai (Allium shoenoprasum), jati belanda (Guazuma tomentosa) dan jambu biji ( Psidium guojava).
Tahun 2003 lalu, telah diteliti 9 jenis tanaman obat, yang hasilnya saat ini sedang menunggu uji klinis. Sembilan jenis tanaman obat yang telah diteliti sejak 2003 adalah kunyit, temulawak, jati belanda (untuk penurun kolesterol), mengkudu, daun salam (penurun gula darah), cabe jawa (afrodisiak), sambiloto dan jahe merah (antineoplasma, perkembangan sel yang berlebihan), daun jambu biji (sebagai pembangkit trombosit pasien demam berdarah).
Yang alami pun tak selalu aman
Secara umum herba memang lebih kecil efek sampingannya dibanding obat–obatan yang sudah umum diresepkan dokter (biasa disebut juga obat farmasi). Sejak tahun l993–l998 FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat) menerima kira-kira 1000 laporan tentang reaksi yang berkaitan dengan konsumsi herba. Bandingkan dengan hampir 160.000 respon (hanya setahun, 1996) negatif obat-obat yang diresepkan dokter. (bersambung).