Meski normal dan tidak membahayakan jiwa, bukan berarti buang angin tidak perlu dicemaskan. Soalnya, jika datang pada saat dan situasi yang tidak tepat bisa jadi memalukan, apalagi jika terus-terusan. Lalu Adakah yang salah dengan tubuh kita?
Sehatalami.co ~ Tidak ada orang yang tidak pernah buang angin. Buang angin sampai 15 kali dalam sehari pada orang dewasa sehat masih termasuk normal. Meski normal dan tidak membahayakan jiwa, bukan berarti buang angin tidak perlu dicemaskan. Soalnya, jika datang pada saat dan situasi yang tidak tepat bisa jadi memalukan, apalagi jika terus-terusan.
Apa yang terjadi? Angin tersebut adalah tumpukan gas berlebihan dalam saluran pencernaan yang keluar melalui rektum. Penyebab paling sering adalah reaksi kimiawi yang terjadi setelah makan makanan tertentu seperti brokoli, brussel sprouts (kol belanda), kol, kembang kol, bawang, atau polong-polongan.
Makanan tersebut mengandung karbohidrat kompleks yang jika tidak tercerna sempurna di lambung dan usus halus, akan meninggalkan ampas yang menghasilkan gas karbon dioksida, hidrogen, dan metan dalam usus besar.
Pembentukan gas dihasilkan oleh bakteri tidak berbahaya yang berdiam di usus besar ketika mensintesa makanan tersebut. Bau yang sering menyertai buang angin berasal dari penguraian sulfur dari protein dan komponen mengandung sulfur lainnya. Gasnya sendiri tidak berbau.
Pada sebagian orang, susu dan produk susu juga dapat menyebabkan gas dan kembung. Hal ini disebabkan karena tubuh mereka tidak dapat mencerna atau menerima laktosa (gula susu) atau biasa disebut intoleransi laktosa.
Gas di saluran pencernaan juga bisa berasal dari udara berlebihan yang tertelan akibat makan atau minum terburu-buru, mengunyah permen karet, merokok, atau memakai gigi palsu lepasan. Bersendawa adalah cara mengeluarkan udara dari perut. Namun sebagian udara yang terserap ke dalam usus halus bisa masuk ke usus besar dan keluar melalui rektum. (bersambung).