Pertama kali dinyatakan positif Corona, Budi Karya mengaku tidak ada yang menyangka. Masalahnya, sejak awal dia hanya divonis sakit tifus. Dia pun bercerita sempat 14 hari tidak sadar.
Sehatalami.co ~ Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19). Ia menceritakan, ada peran Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selama jatuh sakit. Menurutnya, sebelum dirinya tak sadarkan diri di rumah sakit karena Covid-19, Luhut adalah orang yang pertama untuk memintanya cek kesehatan di rumah sakit.
“Pak Luhut itu penyelamat saya, dua hari sebelum saya tak sadar dia minta ke saya ‘Budi kamu ke rumah sakit berhenti bekerja dulu saja’,” kisah Budi Karya lewat video conference bersama awak media, Senin (27/4/2020).
Budi Karya Sumadi pun berterima kasih kepada Luhut karena telah menyarankannya untuk istirahat dan melakukan ceck kesehatan. Ia juga beriterima kasih karena Luhut juga yang telah menggantikannya dan mengurus pekerjaannya selama ia dirawat karena sakit.
“Ternyata Pak LBP juga ini berhubungan dengan dokter di sini. Setiap jenguk saya, bilangnya ‘aku tahu kau sudah ngapain aja’. Terima kasih sejawat, luar biasa. Apalagi dia menjadi Ad Interim untuk saya,” ungkap Budi Karya.
Lebih lanjut Budi Karya Sumadi menceritakan, ada menteri lain yang intens berhubungan dengannya salama sakit, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah kondisinya membaik di rumah sakit.
Bahkan, dengan Retno dia bicara soal penerbangan internasional hingga pemulangan pekerja BUMN di luar negeri.
“Dengan menteri lain saya sudah komunikasi sejak sadar. Saya komunikasi dengan yang namanya Retno Marsudi ini sering sekali. Dia kasih selamat pagi, semangat, sampai kita bicara penerbangan di Jepang dan sebagainya, bahkan sampai ke pemulangan pekerja WIKA,” cerita Budi Karya. “Dengan Bu Retno dan Pak Luhut soal pekerjaan ini paling sering,” katanya.
Dia juga mengatakan cukup rutin menghubungi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Kata Budi Karya, Basuki ini kawan mainnya.”Kemudian dengan Pak Basuki, nah kalau sama konco-konco dolan begini ya ngguya-ngguyu ae (kalau dengan kawan main seperti ini kita tertawa-tawa saja),” ungkap Budi Karya.
Awal mula dinyatakan positif Covid-19
Pertama kali dinyatakan positif Corona, Budi Karya mengaku tidak ada yang menyangka. Masalahnya, sejak awal dia hanya divonis sakit tifus. Dia pun bercerita sempat 14 hari tidak sadar.
“Jadi saya nggak tahu kalau kena COVID ini, karena datanya itu saya tifoid (tifus) dari laboratoriumnya. Saya masuk lah RSPAD, di tengah itu baru dinyatakan COVID saya nggak tahu malah. Yang jelas saya nggak sadar 14 hari,” kisah Budi.
Budi juga bercerita saat-saat kesembuhannya, dia menerangkan bahwa dia masuk ke RSPAD Gatot Subroto pada tanggal 13 Maret 2020. Lalu dinyatakan boleh pulang dan beristirahat di rumah dari Corona per tanggal 31 Maret 2020.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran RSPAD Gatot Subroto yang telah merawatnya.”Saya berterima kasih ke RSPAD dokter dan semua tim yang berdedikasi. Saya masuk tanggal 13 Maret dan keluar tanggal 31 Maret. Tanggal 31 saya itu sudah sadar dan dinyatakan rapid test negatif,” papar Budi Karya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kini sudah pulih kembali setelah sebelumnya dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Dari catatan detikcom, Budi Karya menjadi petinggi negara pertama di Indonesia yang terjangkit virus Corona.
“Atas izin keluarga yang disampaikan oleh Pak Kepala Rumah Sakit Gatot Soebroto tadi adalah Pak Budi Karya, Pak Menhub. Ini kami sampaikan atas izin keluarga,” kata Mensesneg Pratikno saat melakukan pengumuman kondisi BKS di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2020).
Pria yang akrab disapa BKS ini, juga dinilai sebagai menteri yang rajin meninjau dan melakukan kunjungan kerja ke proyek-proyek dan infrastruktur pemicu konektivitas nasional. Bahkan, seminggu sebelum dinyatakan positif Budi Karya sempat diketahui meninjau beberapa infrastruktur.
Mulai dari Kereta Makassar Pare-Pare, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kemudian, beberapa hari jelang pengumuman positif Corona, Juru Bicara Menhub Adita Irawati menyatakan bahwa BKS terkena tifus. Adita mengkonfirmasi Budi mengalami tifus berdasarkan hasil lab.
“Saat ini Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi sedang beristirahat di rumah karena gejala tifus setelah beberapa waktu lalu melakukan rangkaian kunjungan kerja ke luar kota,” ujar juru bicara Menhub, Adita Irawati, lewat pesan singkat, Selasa (10/3/2020).
Singkat cerita, Budi Karya dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak pengumuman dirinya dinyatakan positif Corona. Sekitar sebulan setelah dirawat Budi Karya sempat memberi salam kepada publik.
Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen PDTT), Budi Arie Setiadi membagikan video yang menunjukkan kebersamaan antara dr Kapt Maulidi dokter yang merawat BKS kepada awak media pada 31 Maret 2020.
Dalam video itu, Budi Karya terlihat berbaring di ranjang rumah sakit dan sedang memakai masker. Namun, pria asal Palembang ini menyampaikan kesan dan pesan selama dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, dia juga sempat memekikkan semangat melawan virus Corona.
“Gimana kesan pesannya?” tanya dr Kapt Maulidi, yang memakai hazmat suit dan alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Top banget. Fisioterapisnya top. Keluargo. Dulur kito. Alhamdulillah. Semangat! Lawan COVID-19!” ujar Budi Karya dengan suara agak serak.
Hingga akhirnya, di pertengahan April BKS dinyatakan bisa pulang ke rumah. BKS dinilai sudah bisa dirawar di rumah oleh staff RSPAD Gatot Subroto, dan melakukan karantina selama 14 hari.
Hari ini, BKS sudah muncul ke publik dalam keadaan cukup sehat. Bahkan, dia bercerita sudah ikut menyusun aturan pelarangan mudik Lebaran 2020.
“Presiden memang membuat satu langkah yang menurut hemat saya tepat dan tepat sekali yaitu dalam penanganan Covid-19. Dilakukan beberapa kali ratas. Saya tidak ikut, tapi saya minta bahan dan ikut membahas Permenhub,” ujar BKS dalam video conference seusai rapat terbatas, Senin (27/4/2020).