”Sulit mungkin bagi yang sudah addict, tapi harus kalau dia masih mau menjaga kesehatan dan tidak menjadi penderita PTM. Lalu aktivitas fisik, dari yang biasanya parkir dekat, terus harus parkir jauh pasti ngak mau. Yang biasanya naik motor atau mobil lalu diminta pakai kaki untuk jalan supaya beraktivitas fisik, pasti ngak mau. Tentu ini ngak mudah, karena berkaitan dengan lifestyle, makanya butuh komitmen untuk berubah,” ungkapnya.
Kementerian Kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah diabetes, antara lain dengan:
- Melakukan edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat tentang cara hidup sehat.
- Menghimbau pengendalian konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL)
- Mendorong konsumsi tinggi serat seperti buah dan sayur, jaga keseimbangan kalori,
- Perlindungan khusus dengan perlindungan terhadap bahaya (imunisasi, pengendalian Gula, Garam dan Lemak, dan KTR),
- Pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar.
Langkah tersebut, diharapkan mampu mengurangi faktor risiko penyakit diabetes, sehingga derajat kesehatan masyarkat yang setinggi-tingginya bisa tercapai.
Menutup paparannya, Cut berharap peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun 2019 sebagai awal untuk membudayakan perilaku hidup sehat. ”Mudah-mudahan momentum hari ini akan mengingatkan kita semua untuk menerapkan hidup sehat untuk cegah diabetes,” tandasnya.(SA)