WHO memperkirakan bahwa penderita diabetes akan meningkat hampir 100% dalam 20 tahun mendatang. Jika sekarang ada 194 juta penderita diabetes di seluruh dunia, maka pada ahun 2025 angkanya akan menggelembung menjadi 333 juta orang.
Sehatalami.co ~ Bukan flu burung dan bukan AIDS yang menjadi ancaman kesehatan terbesar di Asia, tetapi diabetes. Begitu sinyalemen Prof. Paul Zimmet, Direktur The International Diabetes Institute (Institut Diabetes Internasional) di Victoria, Australia dan juga dosen di Monash University, Australia, serta di Deakin dan Pittsburgh Univerisity, keduanya di Amerika Serikat. Mengapa?
Dalam wawancara dengan Stevie Emilia, wartawan Jakarta Post di sela-sela World Diabetes Foundation (WDF) International Diabetes Summit (Konperensi Puncak Internasional tentang Diabetes oleh Lembaga Diabetes Sedunia) di Hanoi, Vietnam, Februari 21-23, 2006, Prof. Zimmet menjelaskan, “Flu burung dan AIDS adalah penyakit akut, menghebohkan dan menyedot perhatian pejabat kesehatan masyarakat dan pemerintah.
Sedang diabetes adalah penyakit kronis yang diam-diam menggerogoti jauh lebih banyak orang dalam jangka waktu yang jauh lebih lama dibandingkan kedua penyakit tadi.”
Itu sebabnya pemerintah tidak panik seperti ketika menghadapi AIDS dan flu burung. Padahal penderita diabetes meliputi anak-anak sampai lansia. “Biaya pengobatannya pun menyedot dana yang jauh lebih besar karena jangka waktunya juga jauh lebih lama,” tuturnya.
Penderita diabetes meningkat pesat
WHO memperkirakan bahwa penderita diabetes akan meningkat hampir 100% dalam 20 tahun mendatang. Jika sekarang ada 194 juta penderita diabetes di seluruh dunia, maka pada ahun 2025 angkanya akan menggelembung menjadi 333 juta orang. (bersambung).