Dengan asupan karbohidrat terbatas, secara teoretis tubuh akan beralih memanfaatkan lemak sebagai sumber energi. Tingginya pembakaran lemak tubuh memberi efek ganda berupa hilangnya nafsu makan, yang diharapkan dapat mempercepat laju penurunan berat badan.
Keunggulan: Penurunan berat badan berlangsung cepat dan drastis. Banyak aktris Hollywood memilih metode ini, seperti Whoopi Goldberg, Jeninifer Aniston, Minnie Driver. Namun, benarkah mereka menjadi lebih bugar dan tetap langsing?
Keterbatasan:
- Pembakaran lemak sebagai sumber energi utama akan meningkatkan pembentukan senyawa keton. Jika berlarut-larut, selain hilang nafsu makan, timbul pula keluhan mual, bau mulut, bau keringat, sendawa berbau menusuk.
- Guna menggelontor timbunan keton, tubuh lebih giat menguras cairan. Akibatnya, kita terancam mengalami dehidrasi. Aktivitas ini memaksa hati dan ginjal bekerja keras, sehingga dapat merusak hati dan mengakibatkan gagal ginjal, bahkan mengancam jiwa. Tumpukan keton pun dapat merusak pembuluh arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Tubuh semakin lemah dan terancam kurang gizi, karena asupan zat gizi tidak seimbang. Efek lain, timbul sindrom yo-yo, tubuh akan segera menggembung begitu tidak lagi melakukan diet.
- Rawan mengakibatkan sembelit dan kanker usus besar, karena makanan kaya protein dan lemak tergolong makanan miskin serat. Selain itu, bahan makanan tinggi lemak jenuh itu sendiri bersifat ‘mengundang kanker’ (karsinogenik).
Saran:
- Dengan pengawasan ahli gizi atau dokter terpercaya, lakukan perombakan asupan sumber protein dan lemak dengan yang lebih sehat. Seperti ikan, kacang-kacangan maupun hasil olahannya (kedelai, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah), dan minyak zaitun. Hindari lemak jenuh, seperti mentega, daging berlemak, krim. Minumlah lebih banyak.
- Diet ini tidak dirancang sebagai diet jangka panjang (lebih dari 3 bulan). Begitu penurunan berat badan yang diinginkan tercapai, ubah pola makan dengan susunan makanan seimbang. Sekali lagi, Anda harus didampingi ahli.
- Pilihan lain: “Jika tidak dipandu dokter atau ahli gizi, Anda boleh melupakan diet ini, karena terlalu berisiko!”
Page 2 of 2