Dokter adalah seorang pembimbing. Dokter Tan Shot Yen, mengungkapkan, seorang dokter sejatinya adalah pembimbing pasien-pasiennya untuk kembali pada kesehatan kodratinya. “Dokter itu sesungguhnya adalah a lifetime coach,”ujarnya.
Menurutnya, saat ini, dengan derasnya informasi seputar kesehatan yang bisa dengan mudah diperoleh melalui internet, sesungguhnya sedang terjadi transformasi jabatan dalam dunia kedokteran.
Kini ujarnya, posisi seorang dokter terhadap pasiennya tidak lagi seperti dewa yang maha tahu melainkan sebagai pelatih yang berdiri di tepi lapangan pertandingan.
Setelah ia mengajari dan berbagai ilmu dengan pesian tentang ilmu kesehatan yang ia miliki, tugas seorang dokter selanjutnya adalah membantu pasien menata hidupnya agar mau menerima kenyataan ketika terjadi sesuatu yang tidak beres dalam kesehatannya.
“Sorang dokter juga wajib menyadarkan pasiennya, kontribusi apa saja yang ia lakukan sehingga tubuhnya menjadi sakit, dan memberi tahu cara memperbaikinya.”
Karenanya, komunikasi adalah salah satu alat utama yang harus digunakan oleh seorang dokter ketika menjalankan praktiknya. “Dokter itu tidak boleh malas bicara seperti orang yang sedang sakit gigi. Dokter itu bukan hanya orang yang meresepkan obat,” kata Tan Shot Yen.
Kekukuhan pendapatnya itu membuat ia kerap dianggap sebagai dokter yang anti obat. Tentang hal ini, ia meluruskan, “Saya sama sekali tidak anti obat. Saya hanya menolak pemakaian obat yang tidak rasional dengan tujuan menyembuhkan penyakit secara instan,” tegasnya.
Itu mengapa kepada para pasiennya, ia jarang dan bahkan nyaris tak pernah memberikan resep obat, sebelum memberikan pemahaman tentang pola makan sehat seimbang. Menerutnya, di Indonesia, banyak sekali terjadi kesalah-pahaman mengenai makanan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Itu mengapa perlu dan penting bagi banyak pihak kembali mengedukasi masyarakat tentang pola makan sehat yang sebenarnya. Bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang sedekat mungkin dengan sumber aslinya.
Tidak banyak dokter dengan pandangan seperti Tan Shot Yen. Ia dinilai “galak” pada pasien. Tetapi, bagaimana pun pada akhirnya, pasien yang datang kepadanya menyadari, bahwa semua demi kebaikan dirinya.
Menurutnya, inilah justru kesadaran yang bisa menyembuhkan. Karena pasien sudah berani menbambil tanggung jawab kesehatan dirinya, dan bukan lagi menyerahkan masalah kesehatan tubuh atau pikiran dan perasaan pada orang lain atau dokter dan obat. (SA, diolah dari berbagai sumber ).
Foto | koleksi : http://indahariani.blogspot.com/2013/09/inspirasi-sehat-seimbang-dokter-tan.html