Apa yang Terjadi Bila Tubuh Kekurangan Cairan
Tubuh kita bekerja terus-menerus selama 24 jam. Itu berarti, kebutuhannya terhadap air tidak pernah berhenti. DR Dr Parlindungan Siregar, Sp.PD, KGH, ahli ginjal dari RS Cipto Mangunkusumo mengungkapkan, kurang minum membuat air seni menjadi lebih pekat. ”Kondisi ini membuat risiko penumpukan kristal, yang biasa disebut batu ginjal, meningkat,” jelasnya.
Namun kekurangan air tidak semata-mata berpengaruh pada ginjal. Menurut Prof Hardinsyah, reaksi tubuh saat kekurangan cairan bisa dibedakan sesusai golongannya. Tahap pertama, yaitu saat tubuh kekurangan cairan sebanyak 2 persen, kita akan merasa haus dan bibir terasa kering. Tahap kedua, saat kehilangan sekitar 4 hingga 6 persen cairan, akan timbul sakit kepala, pusing, dan lemah.
Tahap ketiga, saat kekurangan cairan mencapai 12 persen, yang terganggu adalah fungsi pergerakan atau otot tubuh. Hal ini terjadi karena tulang rawan persendian jari, lutut, dan tulang belakang merupakan daerah yang tidak dilewati aliran darah sehingga sangat memerlukan air. Tahap terakhir, kekurangan air sebanyak 15 hingga 25 persen dapat menyebabkan gangguan fatal pada fungsi organ yang berakhir pada kematian. (SA)