Bukan ayam ras yang dipaksa untuk cepat gemuk dengan cara diberi obat serta disuntik, sehingga investor peternakan ayam dapat segera menuai keuntungan. Sementara sayuran juga demikian, sebisa mungkin dihindari sayuran yang telah diberi pestisida dan karbit, tentu dengan tujuan agar petani cepat untung pula. Jadi inti dari gerakan slow food adalah:
1. Mengutamakan bahan makanan yang segar
Serbuan makanan instan seperti daging kaleng, mie instan, dan sebagainya tentu menggoda para ibu, karena memasak dapat menjadi lebih mudah dan sederhana. Tapi bayangkan, sudah berapa lama daging, sayur, buah maupun makanan lainnya diproses hingga sampai di dapur Anda.
Tentu kandungan gizinya sudah berkurang banyak. Carilah sayur dan buah yang belum lama dipetik, atau daging dari hewan yang baru saja dipotong, sehingga kandungan gizinya masih baik.
2. Mengupayakan mendapat bahan makanan alami atau organik
Pintarlah memilih bahan makanan, sebab banyakl sayur maupun buah yang diproduksi oleh pertanian yang menggunakan pestisida dan obat pembasmi hama. Mungkin bentuk sayur tampak kurang bagus karena ada bekas gigitan hama, namun sayur dan buah seperti itulah yang sehat. Bayangkan, belalang saja musnah karena terkena pestisida, apalagi manusia.
3. Menggunakan bumbu segar yang alami
Mungkin menguleg berbagai bahan baku seperti bawang merah, bawang putih, lada dan lainnya akan merepotkan, tapi tidak ada salahnya jika buat sebuah tujuan mulia bernama kesehatan. Namun bila Anda tetap juga tidak biasa melakukan kegiatan menguleg ini, Anda dapat menggunakan blender untuk menghaluskan bumbu yang tersedia di pasaran. Yang penting jangan gunakan bumbu kimiawi yang pasti berdampak buruk bagi kesehatan.
4.Hindari pemakaian MSG berlebihan
Monosodium Glutamat atau MSG sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan Anda, karena memberatkan pencernaan perut. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat kita tidak paham MSG, yang penting rasa makanannya enak, katanya. Penggunaan MSG tidak berdampak langsung pada kondisi kesehatan kita, namun dalam jangka panjang MSG berdampak buruk. (SA)