Kaum pria lebih peduli pada memenangkan persaingan untuk mencapai kondisi yang lebih baik bagi keluarganya. Pria juga tidak suka dianggap lemah atau kelihatan sakit. Kondisi sakit sering diartikan bahwa eksistensinya sebagai pria diragukan.
Sehatalami.co ~ Laporan International Journal of Clinical Practice (2010) dalam sebuah artikel berjudul, “Are Men Shortchanged on Health? Perspective on Life Expectancy, Morbidity, and Mortality in Men and Women in the United States” menyebutkan bahwa di seluruh dunia, hampir 100 ribu pria meninggal dunia setiap tahun, sebelum berusia 75 tahun.
Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data pada tahun 2000 yang dikutip Edy, usia harapan hidup rata-rata pria Indonesia hanya 65 tahun sementara usia harapan hidup wanita 70 tahun.
“Tiap tahun perbedaan ini semakin besar. Sebelum tahun 2000, perbedaannya hanya 3 tahun; tapi angka ini terus bergerak sehingga rata-rata di dunia perbedaan angka harapan hidup pria dan wanita 4 – 6 tahun. Demikian juga di Indonesia,” kata Dr Edy Rizal Wahyudi, SpPD dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) FKUI/RSCM.
Menurut Edy, ada sepuluh gangguan kesehatan yang paling membahayakan pria dan yang paling sering menyebabkan kematian prematur, yaitu serangan jantung, kanker, kecelakaan, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), diabetes melitus, pneumonia atau radang paru, bunuh diri, ginjal, dan alzheimer.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, pria memang memiliki kecenderungan mengecilkan masalah kesehatan karena adanya paradigma bahwa sebagai pencari nafkah utama, kaum pria diharapkan tidak gampang tumbang dan dituntut untuk selalu tampil prima. (bersambung).