Hasil survai Departemen Kesehatan Amerika Serikat terhadap 58 bahan pangan unggulan, seperti dilaporkan dalam Nutrition Action Health Letter, ubi merah mendapat skor tertinggi yakni 582. Pesaing ketatnya adalah wortel dengan skor 434.
Selain itu, juga penting untuk membatasi porsi makan agar jangan berlebihan dan sesuai dengan pola makan gizi seimbang, harus pula menjauhi makan olahan (junk food), seperti burger, steak, makanan kalengan, dan menu cepat saji yang miskin gizi tetapi kaya lemak, gula, dan garam.
“Makanan junk food dan fast food merupakan ‘menu ampas’. Sebab, sudah banyak gizi yang hilang akibat cara panen, cara simpan, dan cara olah,” katanya.
Namun, bukan berarti bahwa Anda tidak boleh makan daging; untuk itu komposisi makanannnya harus dijaga agar seimbang dengan mengurangi lemak, gula, garam, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran serta cukup minum air putih. Akan lebih baik lagi jika bahan pangan tersebut merupakan bahan pangan organik untuk mengurangi terjadinya akumulasi toksin dalam tubuh.
2. Olahraga
Mengonsumsi makanan yang bergizi tidak cukup tanpa disertai olahraga yang teratur. Handrawan mengatakan, kualitas tubuh kita ditentukan oleh seberapa bergizi asupan makanan ke dalam tubuh. Asupan makanan dialirkan oleh darah melalui pembuluh darah, dan jantung berfungsi sebagai pemompa darah yang membawa asupan makanan ke seluruh tubuh.
“Orang yang minim gerak atau malas berolahraga, kinerja jantungnya akan lemah dan aliran darahnya tidak lancar. Orang itu terlihat lesu dan sakit-sakitan. Padahal, sebenarnya ia tidak lesu atau sakit,” katanya.
Selain olahraga, melakukan olah pernapasan (lewat gerak atau meditasi) dapat membantu menormalkan kadar oksigen dalam darah dan membantu jantung untuk memompa darah lebih deras, yang memungkinkan sel-sel mendapat makanan secara optimal guna membentuk jaringan tubuh yang baru.”
Tidak hanya itu, olahraga secara teratur juga mampu membuat otot-otot di dalam tubuh tetap lentur. Karenanya, sangat dianjurkan untuk melakukan olahraga, minimal jalan cepat (brisk walk) selama 40 menit dalam sehari. (bersambung).