Rasa nyeri umumnya dapat ditekan sementara dengan obat-obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Namun, sebagai gejala radang sendi kronis dan progresif, perlu penanganan terpadu sejak dari perubahan gaya hidup dan pola makan.
Sehatalami.co ~ Banyak orang beranggapan bahwa rasa nyeri adalah gejala yang dapat diatasi dengan obat penghilang sakit. Yang perlu diwaspadai adalah nyeri sebagai gejala penyakit serius seperti kanker dan radang sendi.
Nyeri akibat inflamasi (radang) kronis pada artritis rematoid, misalnya, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, karena terjadi kerusakan sendi tulang dan terjepitnya saraf, sehingga menjurus kepada ketidakmampuan untuk bergerak.
Artritis rematoid adalah salah satu dari sekitar 100 jenis rematik, yang telah dikenal sejak tiga abad silam. Meskipun prevalensinya hanya sekitar 3% dari penderira rematik, penyakit ini termasuk progresif dan menyebabkan cacat permanen pada penderitanya. Dari penelitian terungkap bahwa 3 dari 4 penderitanya adalah wanita.
Kerusakan sel yang terkait dengan peradangan berpengaruh pada selaput membran sel yang menyebabkan leukosit (sel darah putih) mengeluarkan enzim-enzim lisosomal, disusul dengan pelepasan asam arkhidonat (archidonic acid) yang dalam prosesnya akan menghasilkan prostaglandin. Rasa nyeri terjadi karena pengaruh prostaglandin pada ujung saraf.
Strategi pengobatan arthritis rematoid adalah meringankan rasa nyeri, dan memperlambat proses perusakan jaringan. Rasa nyeri yang menjadi keluhan utama pasien, umumnya dapat ditekan sementara dengan obat-obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Namun, sebagai gejala radang sendi kronis dan progresif, perlu penanganan terpadu sejak dari perubahan gaya hidup dan pola makan. (SA)