Jumlah enzim di dalam tubuh terbatas
Untuk mendapat manfat-manfaat enzim, tentu perlu sejumlah usaha. Secara alamiah, enzim-enzim di dalam tubuh kita sudah mempunyai “jatah” jumlah dan masa hidup yang terbatas (enzyme potential). Selain ditentukan oleh faktor genetika dan kesehatan pankreas, persediaan enzim semakin menipis seiring bertambahnya usia.
Proses menipisnya enzim ini ditandai dengan gangguan pada sistem metabolisme, berkurangnya fungsi organ, hingga penuaan pada sel yang ditandai dengan kulit keriput, rambut beruban, menopause, dan lain sebagainya. Beberapa peneliti mengatakan, saat persediaan dan masa hidup enzim di dalam tubuh kita telah habis, itulah saatnya kita akan mati.
Itulah sebabnya, kita harus menghemat enzim yang ada. Kita perlu memasok enzim dari sumber lainnya, yaitu makanan (plant / food enzyme).
Pentingnya pasokan enzim
Menurut ahli terapi nutrisi, makanan yang banyak mengandung enzim adalah buah dan sayur-sayuran segar. Enzim yang terkandung dalam buah dan sayuran segar mempunyai karakter dan struktur yang sama dengan sel-sel enzim yang ada di tubuh.
Jika terdapat molekul atom yang hilang atau rusak dari sel enzim di dalam tubuh, sel enzim dari makanan akan melepaskan jenis atom serupa dan menggantikan fungsinya.
Yang dimaksud dengan buah dan sayuran segar adalah buah dan sayuran yang tidak dimasak atau diproses (mentah). Hal ini disebabkan, enzim sangat peka terhadap suhu. Jika dimasak dengan suhu di atas 42˚ C, enzim akan rusak.
Padahal, makanan tanpa enzim akan diperlakukan oleh tubuh sebagai musuh. Untuk menghadapi musuh, tubuh membentuk pertahanan berupa “pasukan” sel darah putih. Beberapa penelitian telah menemukan, bahwa saat mengkonsumsi makanan tanpa enzim, sel-sel darah putih dalam tubuh meningkat. Jika terbentuk terus menerus, jumlahnya bisa melebihi normal (menyebabkan leukositosis) dan berbalik menyerang sistem pertahanan tubuh itu sendiri.”
Karena makanan yang kita konsumsi tidak semuanya berupa makanan segar, makanan tanpa enzim akan memaksa tubuh menggunakan enzim yang ada. Tujuannya supaya makanan tersebut dapat dicerna dengan baik.
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang enzimnya sudah rusak juga membuat organ pembuat enzim bekerja lebih keras. Beban organ pembuat enzim menjadi berlebihan. Dan ini dapat menyebabkan kelelahan dan peradangan, terutama pada pancreas. (SA)