Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara penghasil kopi terbesar dunia. Bisakah potensi besar ini dikelola dengan baik?
Dikutip dari kantor berita Antara (27/9/15)), Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah mengincar posisi utama sebagai negara penyuplai kopi dunia, dimana saat ini Indonesia masih berada di posisi kelima sebagai negera pengekspor kopi terbesar dunia dibawah Brazil, Vietnam, Kolombia, dan Jerman.
“Indonesia harus bisa menjadi penyuplai kopi peringkat pertama dunia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu ( 27/9).
Serangkaian kegiatan untuk mendukung capaian tersebut pun digelar. Pada kesempatan event Worl Expo Milano (WEM) 2015, misalnya, bersama organisasi Gabungan Eksportir Kopi ( GAEK), Direktorat Jenderal (Ditjen) PEN, menggelar sebuah event bertajuk, Indonesia Coffee Week pada 28 September-2 Oktober 2015 di Milan, Italia.
Pada event tesebut, Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi (GAEKI), Ditjen PEN memperkenalkan eksotisme dan rasa magis kopi Indonesia di arena WEM 2015 melalui kegiatan cupping and networking, display khusus, serta pembagian kopi gratis selama seminggu.
Kopi yang disajikan berasal dari seluruh sentra penghasil kopi di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Flores, Sulawesi, serta Papua. “Puncaknya, untuk memperingati hari kopi internasional pertama, akan diadakan pembagian kopi luwak sekaligus penggalangan dana. Dana yang dikumpulkan dari pengunjung dunia tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada para petani kopi di Indonesia,” kata Nus seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Menurut Nus, Italia merupakan konsumen utama kopi terbesar dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman, sementara di Uni Eropa, Italia adalah konsumen terbesar kedua setelah Jerman, dengan konsumsi sebanyak 546,78 ribu ton pada 2014.
Potensi tersebut, menurut Nus, perlu dibarengi upaya keras menggenjot posisi Indonesia sebagai penyuplai kopi ke-5 dunia dari 348,83 ribu ton tahun lalu, agar dapat menggeser empat besar penyuplai kopi dunia.
Baca juga : KOPI : Mengambil Manfaat Sehat dari Secangkir Kopi
“Budaya minum kopi begitu erat di Italia. Kita kenalkan racikan kopi terbaik nusantara. Kemudian pasar kopi yang begitu tinggi ini hendak kita rebut dan alihkan dari biji kopi menjadi kopi olahan,” tambah Nus.
Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren positif sebesar 10,14 persen, dimana pada tahun 2014 lalu ekspor kopi mencapai 29,75 ribu ton dengan nilai 69,64 juta dolar AS.
Sementara nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86 persen dari sebelumya 26,66 juta dolar AS menjadi 44,21 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama setahun lalu.
Geliat minum kopi di Indonesia
Belakangan, memang mulai terdengar geliat bisnis kopi di Indonesia. Meski sudah sejak lama, Indonesia dikenal sebagai salah satu pemasok kopi terbesar dunia, toh peluang ini sering tidak dimanfaatkan. Seperti juga produk atau komoditas cokelat, lada, dan rempah yang juga melimpah, kopi juga bernasip sama. Cenderung kurang mendapat publikasi dan perhatian dari masyarakat umumnya.
Padahal reputasi cokelat dan kopi asal Indonesia telah diakui dunia. Kendati tidak otomatis diikuti dengan populernya budaya minum kopi atau tradisi menikmati produk cokelat. Namun, beruntunglah, bahwa arus informasi yang begitu terbuka saat ini, ikut menularkan fenomena budaya minum kopi dari berbagai belahan dunia, secara pelan dan pasti mulai menggejala di Indonesia.
Yang menarik dalam sebuah event bertajuk, ‘International Coffee Day: Expresso Yourself’ di @America, Pacific Place Mall Lantai 3 Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (29/9/2015) malam, seperti dipaparkan oleh Atase Pertanian Kedutaan Besar Amerika Serikat, Thom Wright, terkait budaya kopi yang ada di Indonesia dan Amerika Serikat, Wright mengatakan bahwa ternyata kopi Indonesia menjadi favorit di Amerika. Dan yang unik dari semua itu,”Dinamika kopi berubah dan menariknya banyak cara kopi dinikmati di Amerika Serikat telah berpindah ke Indonesia,” kata Wright.
Wright juga menyatakan bahwa, menurutnya Indonesia memiliki kopi yang fantastis.” Poinnya adalah bukan hanya kopinya itu sendiri, tapi juga sumber yang berbeda, rasa yang berbeda, dan pengalaman yang berbeda.”
Menanggapi hal ini, Manajer Ekspor PT Taman Delta Indonesia, Moelyono Soesilo menyatakan bahwa Indonesia sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok kopi terbesar di dunia. Konsumsi kopi sebagai salah satu komoditas strategis kini sedang mengalami pertumbuhan dan cafe atau kedai kopi pun sedang menjamur di Tanah Air.
Sementra Manajer Zicaffe Italia, Giuseppe Trovato, berpendapat, saat ini industri kopi memang sedang berkembang. “Saya memperkirakan bahwa setiap tahunnya ada sekitar 1500-2000 kedai kopi baru. Sebagian karena tren global,” katanya.
Jadi, sebenarnya terbuka peluang besar bagi industri kopi di tanah air untuk bisa menggeliat, sehingga bisa menjadi sumber perputran roda ekonomi. Peluang lain yang bisa dilirik tentu adalah mengembangkan sentra-sentra daerah penghasil kopi di tanah air, sebagai tujuan wisata bisnis kopi nusantara. (SA, Antara)