4. Obat pengencer darah + suplemen bawang putih, ginkgo, atau jahe
Obat pengencer darah memiliki kemampuan menghambat butir- butir dalam darah membentuk gumpalan. Obat jenis ini lazim disebut antikoagulan (anticoagulant) yang berarti antigumpal. Gumpalan atau bekuan darah dalam otak dapat memicu stroke.
Gumpalan dalam arteri jantung dapat menyebabkan serangan jantung. Pengencer darah yang umum adalah warfarin (contohnya Coumadin) dan aspirin. Suplemen herba feverfew (Tanacetum parthenium), bawang putih, ginkgo (Ginkgo biloba), dan jahe (Zingiber officinale) diminum untuk berbagai tujuan, dari mempertajam daya ingat hingga menyembuhkan migrain.
Obat-obat tadi berfungsi mengencerkan darah. Mengkombinasikan salah satu suplemen herba tersebut dengan obat antikoagulan dapat berbahaya, termasuk memperlama waktu pendarahan. Coenzyme Q10 adalah antioksidan yang sering digunakan untuk memperbaiki fungsi jantung.
Namun dalam sejumlah hasil penelitian disebutkan Coenzyme Q10 dapat menurunkan efektivitas Coumadin, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Vitamin E membantu mencegah pembekuan, tetapi bila Anda mengkonsumsi lebih dari 400 IU setiap hari dan dikombinasikan dengan Coumadin, Anda menjadi sangat peka pada pendarahan.
Di AS asupan vitamin yang dianggap aman adalah 30 IU per hari. Suplemen vitamin K juga dapat menghambat efektivitas Coumadin. Kondisi ini dapat memicu penggumpalan darah, sehingga dapat menimbulkan stroke. (bersambung).