Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa sesungguhnya kaum pria sungguh ingin bicara bebas dengan istri atau pasangannya tentang harapan-harapannya, ketakutannya, keinginannya dll. Namun begitu berada berdua dengan pasangannya, para pria ini berubah menjadi ‘patung’. Kenapa, ya?
Sehatalami.co ~ Selama ini wanita selalu divonis cerewet, bawel, dan kaum pria dicitrakan sebagai makluk yang pendiam, tidak mudah bicara (kecuali tentu yang bekerja sebagai motivator atau uztad). Dalam sinetron-sinetron hal semacam itu tercermin.
Banyak wanita yang menganggap suaminya seorang yang kuat dan pendiam, dan mereka mempertanyakan kenapa sang suami tidak pernah mau berbagi perasaan atau menceritakan apa yang dialaminya hari itu (keadaan di kantor, teman-temannya dll.).
Mengapa para suami selalu terpantek di depan TV atau membaca koran, tidak mau membicarakan masalah kondisi keuangan rumah tangga mereka, masalah anak-anak mereka, mengatur halaman rumah, atau menceritakan kondisi kesehatannya sendiri dll.
Namun hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa sesungguhnya kaum pria sungguh ingin bicara bebas dengan istri atau pasangannya tentang harapan-harapannya, ketakutannya, keinginannya dll. Namun begitu berada berdua dengan pasangannya, para pria ini berubah menjadi ‘patung’. Kenapa?
Sesungguhnya kaum pria mengetahui dan menyadari bahwa wanita memang lebih mudah berkomunikasi, lebih cepat bereaksi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan dalam sekejab langsung mendapatkan jawaban yang diinginkannya.
Karena itu, umumnya pria menjadi takut untuk bicara terlalu banyak. Mereka khawatir hal-hal yang tak ingin dibicarakannya akan terungkap atau terpaksa diungkap, dan akhirnya bisa menjadi masalah. Karena itu mereka memilih untuk lebih banyak diam dan mendengarkan saja ocehan pasangannya. {SA)